Microsleep bukan "barang baru" namun istilah microsleep mencuat kembali ke permukaan di media sosial dan online terkait kecelakaan yang menewaskan Vanessa Angel dan suaminya di jalan tol menuju Surabaya.
Supir yang mengendalikan mobil salah satu selebritas itu diduga mengalami microsleep.
Microsleep bukan saja terjadi di saat seseorang sedang mengemudi karena kelelahan. Kondisi itu juga sering kita alami ketika kita sedang duduk, umpamanya sembari nonton televisi di malam hari.
Orang yang microsleep sering tidak sadar dalam dua atau tiga menit karena hampir tertidur saking ngantuknya, namun dia masih menahan diri untuk tidur, mungkin sayang untuk dilewatkan acara sepakbola yang sedang seru-serunya.
Orang Sunda mengenali kondisi microsleep itu dengan ngalenggut.
Setelah dua tiga menit, si pelaku baru sadar ketika ketika ada kejutan yang membangunkannya.
Kondisi itu menjadi sangat berbahaya jika dialami oleh seorang pengemudi.
Untuk mengatasi hal tersebut sering seorang pengemudi minum minuman penambah energi dulu sebelum "bertugas".
Namun menurut I Komang Fery, Kepala Bidang Keselamatan dan Berlalulintas Angkutan Darat Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) propinsi Jawa Timur, minuman suplemen penambah semangat itu hanya bersifat sementara.
"Rasa lelah supir hanya bersifat sementara, tidak akan hilang setelah minum suplemen itu," kata Fery.
Kondisi microsleep yang dialami pengendara dapat berakibat fatal. Misalnya, jika sebelumnya mengemudi dengan kecepatan 90 km/jam, lalu karena microsleep selama 5 detik maka secara tidak sadar si pengemudi akan memacu kendaraannya dua kali lipat kecepatannya menjadi 180 km/jam.