Hal itu menyebabkan resiko tinggi mengalami kecelakaan fatal.
Terlebih jika secara refleks si pengemudi menginjak pedal gas bukannya rem ketika tiba-tiba tersadar.
"Ini tentunya berakibat fatal," kata Fery.
Fery menyarankan agar memanfaatkan rest area yang terdapat di setiap jarak kilometer tertentu agar menepi dulu jika merasa lelah atau hendak mengantuk.
Fery mengatakan mengemudi di jalan tol lebih aman daripada di jalan umum. Kondisi jalan tol itu mulus sedangkan jalan raya biasa kurang bagus dan agak berlubang. Namun saja pengemudi kadang merasa bosan di jalan tol karena monoton sehingga memacu kendaraannya lebih cepat di atas yang disarankan.
"Ini sangat berbahaya, terlebih dia mengalami microsleep," lanjut Fery
Fery memberikan beberapa tips untuk menghindari terjadinya microsleep ini, di antaranya mengetahui kondisi jalan. Kisaran 60-100 km/jam dapat digunakan sesuai dengan kondisi jalan itu.
Membuat road plan. Dengan adanya road plan ini maka supir akan bisa menentukan kapan saatnya untuk beristirahat lebih dulu ketika melewati rute-rute tertentu.
Pastikan kondisi kendaraan dalam kondisi aman. Misalnya memeriksa kondisi rem atau ban. Dengan demikian, pengemudi akan fokus bekerja tanpa dibebani beban pikiran.
Pastikan juga kondisi tubuh dalam keadaan fit. Kondisi yang tidak/kurang fit dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H