Orang keturunan Batak yang ikut rombongan itu tentunya sudah mendengar dan mengetahui turun temurun bahwa nenek moyang mereka berasal dari Sumatera.
Di antara Tinitianes yang mengakui bahwa nenek moyang mereka berasal dari Sumatera adalah mereka yang tinggal di Manila dan Baguio di bagian utara Pulau Luzon.
Namun populasi terbanyak Tinitianes itu bermukim di bagian timur Pulau Palawan, sebuah pulau yang relatif besar di barat daya Filipina.
Batak Filipina dikenal sebagai suku yang mudah curiga terhadap orang baru. Kendati demikian, Batak Filipina ini juga dikenal pemalu dan ingin hidup damai.
Etnis Batak Filipina menyembah dewa-dewa. Bagi Batak Filipina mempersembahkan sesajen kepada dewa-dewa yang mereka sembah adalah sesuatu yang harus dilakukan secara reguler.
Mereka juga menggunakan dukun sebagai perantara dalam komunikasi mereka dengan roh-roh. Bahkan dukun juga dipercaya dapat menyembuhkan orang sakit.
Mereka hidup secara nomaden.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H