Jika kita mendengar kata "Tegal" paling-paling kita langsung ingat pada kota Tegal di Jawa Tengah.
Atau mungkin juga Warung Tegal, warung untuk makan kita-kita, warung wong cilik yang banyak kita temui di kota-kota lainnya.
Di sepakbola, sehubungan dengan bergulirnya kembali Liga 2 2021, nama Tegal mulai dikaitkan dengan salah satu tim yang berkompetisi di kasta kedua ini, yaitu Persekat Tegal.
Nama yang asing dibandingkan dengan nama-nama tim Liga 2 lainnya macam Persis Solo, Semen Padang, PSMS Medan, atau Sriwijaya FC.
Sejak didirikan tahun 1962, tim yang berjuluk Laskar Ki Gede Sebayu itu baru saja menikmati pencapaian terbaiknya yaitu berkiprah di Liga 2 2021. Biasanya Laskar Ki Gede Sebayu ini selalu saja merumput di Liga 3.
Bahkan keberadaan mereka di Liga 3 hanyalah semata-mata untuk sekedar berpartisipasi saja tanpa adanya target yang ingin dicapai.
Beberapa musim sudah setiap kali mengikuti Liga Nusantara (Liga 3) Persekat selalu finis tak jauh-jauh dari zona degradasi.
Konon hal tersebut dipengaruhi oleh adanya konflik politik di tubuh Persekat sendiri maupun tidak adanya keseriusan dari Pemerintah Kabupaten Tegal.
Namun beruntung Persekat masih punya sejumlah suporter yang selalu mendampingi dalam "suka dan duka".
Setiap kali akan digelar kompetisi, maka para suporter lah yang mendesak kepada manajemen dan Pemda Kabupaten Tegal untuk segera mendaftar.
Bahkan ketika pada saat Persekat mendapatkan hak naik tahta ke Liga 2 musim 2019, Persekat baru mendaftar di detik-detik terakhir penutupan!
Mengejutkan, di tengah segala keterbatasan yang ada, Persekat malah bermimpi indah, mereka promosi ke Liga 2.
Debut pertama mereka di Liga 2 2020 adalah melawan Muba United, dan mereka keok 0-3 di leg pertama.
Belum apa-apa, kompetisi lantas dihentikan terkait mulai merebaknya Pandemi Covid-19. Pada saat itu masyarakat Kabupaten Tegal belum pernah menyaksikan timnya di Liga 2 main di Stadion Tri Sanja, kandang Persekat.
Lama menunggu, Liga 2 akhirnya dilanjutkan di 2021. Kendati belum juga main di Stadion Tri Sanja, namun harapan baru muncul dari para suporter.
Karena laga digelar secara terpusat. Namun setelah mengalami beberapa kali penundaan, yang penting Liga 2 bergulir kembali.
Mereka pun segera berkemas-kemas. Pelatih I Putu Gede Santoso ditunjuk untuk mengatur segalanya termasuk perekrutan punggawa.
Mulai bersiap-siap sejak April, Persekat mulai menikmati hasilnya. Laskar Ki Gede Sebayu terlihat mulai bersaing dan merepotkan tim-tim lainnya di Grup B.
Hingga pekan ke 5 ini Laskar Ki Gede Sebayu berada di posisi ke 3 dengan 9 poin. Mereka berada di atas tim-tim seperti Perserang Serang, PSKC Cimahi dan PSBL Badak Lampung.
Berselisih satu poin saja dari peringkat kedua RANS United FC.
Di bawah pelatih asal Bali itu Persekat mencatat akurasi umpan hingga 80 persen.
Dengan situasi ini, Persekat mulai berpikir untuk meloncat lebih jauh, yaitu promosi ke Liga 1.
Namun jalan untuk itu masihlah panjang. Dan ketika mereka digoyang isu match fixing saat bertemu Perserang Serang, Putu Gede minta para pemainnya agar tetap fokus.
Yang penting menurut Putu Gede para pemain harus tampil maksimal untuk menghibur masyarakat Tegal yang selalu memberikan dukungan saat berkiprah di Liga kasta manapun. Baik saat masih di Liga 3 maupun kini di Liga 2.
Ayo maju terus Persekat Tegal!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H