Ezzejjari menciptakan gol keduanya di pertandingan itu di menit ke 88.
Tidak ada lagi gol tercipta di sisa waktu yang ada, hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 4-2 tetap bertahan menjadi milik Persik Kediri.
Dengan demikian, Macan Putih memperbaiki posisinya, kini di ke 13 dengan kemasan 8 poin. Sedangkan Persipura turun satu peringkat ke zona degradasi (16) dengan 5 poin.
Apa yang dialami Persipura itu menimbulkan tanda tanya, apa yang terjadi dengan tim yang berasal dari Bumi Cenderawasih itu?
Persipura Jayapura sejauh ini dikenal sebagai tim papan atas kasta tertinggi, bahkan di Liga 1 BRI 2021/2022 mereka diperhitungkan menjadi favorit juara.
Termasuk laga yang terakhir, Mutiara Hitam sudah kebobolan 14 gol dan hanya mencetak 8 gol. Jelas ini kondisi yang sangat buruk bagi tim yang menyabet empat gelar liga tanah air itu.
Dan dari segi persiapan bahkan Persipura lebih beruntung dari tim-tim lainnya. Mereka tidak berpartisipasi di Piala Menpora 2021 untuk fokus ke satu ajang.
Piala AFC yang akan diikuti mereka juga dibatalkan. Kapankah Mutiara Hitam akan layak lagi disebut sebagai tim raksasa?
Jacksen F Tiago mengemukakan sejumlah alasan mengapa timnya bermasalah. Hal tersebut dikarenakan karena hengkangnya Boaz Solossa dan Yustinus Pae.
Boaz Solossa kini membela Borneo FC sedangkan Yustinus Pae berseragam Liga 2 Muba United.
Juga cedera yang dialami para pemain asingnya. Mengandalkan para pemain lokal, ternyata hasilnya melempem. Persipura tergilas tim-tim lainnya.