Alih-alih untuk memperbaiki performa nya di Liga 1, Persipura Jayapura malah semakin terpuruk dan berada di jurang degradasi.
Dalam lanjutan Liga 1 BRI 2021/2022 yang digelar di Stadion Madya, Magelang, Kamis (21/10/2021), pekan ke 8, Persipura Jayapura kembali menelan kekalahan 2-4 dari Persik Kediri.
Sebelum kick off, laga ini bisa dikatakan sebagai laga antara dua tim yang "sakit". Persipura berada di posisi ke 15 sedangkan Persik Kediri di posisi ke 16.
Jika Macan Putih hanya satu kali menang, dua imbang dan sisanya kalah dalam lima pertandingan terakhir, sedangkan Mutiara Hitam tidak pernah menang dalam tiga laga terakhir. Dalam laga terakhirnya tim asuhan Jacksen F Tiago dibekuk Persebaya Surabaya dengan skor 1-3.
Tak pelak lantas kemenangan menjadi suatu keharusan yang harus diraih. Baik Persipura maupun Persik sama-sama optimis.
Siapakah yang menenangkan perjudian ini?
Macan Putih sudah unggul di babak pertama 3-1.
Persipura unggul terlebih dahulu di menit ke 15. Ricky Kayame yang memberikan umpan dituntaskan Todd Rivaldo Ferre menjadi gol. 1-0 Persipura unggul.
Cuma berselang 6 menit, Persik menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat sundulan Youssef Ezzejjari.
Persik menggandakan keunggulan menjadi 2-1 di menit ke 39 lewat sundulan dari Faris Aditama. Gawang Persipura dibobol lagi di menit ke 42 yang menjadikan kedudukan 3-1 untuk Persik.
Persipura memperkecil ketinggalan di menit ke 62 akibat gol bunuh diri dari Mario Yagalo.
Ezzejjari menciptakan gol keduanya di pertandingan itu di menit ke 88.
Tidak ada lagi gol tercipta di sisa waktu yang ada, hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 4-2 tetap bertahan menjadi milik Persik Kediri.
Dengan demikian, Macan Putih memperbaiki posisinya, kini di ke 13 dengan kemasan 8 poin. Sedangkan Persipura turun satu peringkat ke zona degradasi (16) dengan 5 poin.
Apa yang dialami Persipura itu menimbulkan tanda tanya, apa yang terjadi dengan tim yang berasal dari Bumi Cenderawasih itu?
Persipura Jayapura sejauh ini dikenal sebagai tim papan atas kasta tertinggi, bahkan di Liga 1 BRI 2021/2022 mereka diperhitungkan menjadi favorit juara.
Termasuk laga yang terakhir, Mutiara Hitam sudah kebobolan 14 gol dan hanya mencetak 8 gol. Jelas ini kondisi yang sangat buruk bagi tim yang menyabet empat gelar liga tanah air itu.
Dan dari segi persiapan bahkan Persipura lebih beruntung dari tim-tim lainnya. Mereka tidak berpartisipasi di Piala Menpora 2021 untuk fokus ke satu ajang.
Piala AFC yang akan diikuti mereka juga dibatalkan. Kapankah Mutiara Hitam akan layak lagi disebut sebagai tim raksasa?
Jacksen F Tiago mengemukakan sejumlah alasan mengapa timnya bermasalah. Hal tersebut dikarenakan karena hengkangnya Boaz Solossa dan Yustinus Pae.
Boaz Solossa kini membela Borneo FC sedangkan Yustinus Pae berseragam Liga 2 Muba United.
Juga cedera yang dialami para pemain asingnya. Mengandalkan para pemain lokal, ternyata hasilnya melempem. Persipura tergilas tim-tim lainnya.
Kendati mengemukakan alasannya, namun pria asal Brasil tidak ingin mengkambinghitamkan keterpurukan itu. Jacksen F Tiago secara jantan mengaku bertanggung jawab atas tragedi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H