Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... Akuntan - Apapun yang terjadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mulai hari dengan bersemangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Biasa, Suku di Indonesia Ini Memiliki Mata Biru Seperti Orang Eropa

10 Oktober 2021   11:06 Diperbarui: 10 Oktober 2021   11:07 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada cerita rakyat yang beredar, pada saat bangsa Portugis pada saat itu berlayar kapal mereka karam dan terdampar di Halmahera.

Banyak penumpangnya yang selamat namun mereka pada akhirnya masuk ke pedalaman. Dan di sanalah mereka kawin campur dengan penduduk asli suku Lingon.

Sejumlah penduduk suku Lingon sempat mengikuti agama Katolik yang diajarkan orang-orang Portugis itu. Tak berlangsung lama, mereka balik lagi ke kepercayaan mereka yang sudah melekat, animisme dan dinamisme.

Di sejumlah tempat lainnya ada juga yang bermata biru. Namun itu disebabkan mereka menderita apa yang disebut dengan sindrom Waardenburg.

Sindrom Waardenburg ini diderita oleh 1 dari 40.000 orang di dunia atau sekitar 5 persen penduduk dunia.

Mereka mempunyai kelainan genetik, bermata biru. Tidak ada keluhan dengan penglihatannya, namun mereka yang Waardenburg itu sulit untuk melihat benda pada cahaya yang sangat terang, namun uniknya mereka bisa melihat benda dalam kondisi gelap.

Orang Waardenburg juga biasanya memiliki masalah dengan pendengarannya.

Sesuai dengan sebutannya, Waardenburg Syndrome ini diambil dari nama penemunya, seorang dokter asal Belanda, D.J. Waardenburg. Yang pertama kali menemukan penyakit itu pada tahun 1951.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun