Kerajaan Tarumanegara yang berdiri di wilayah yang namanya Jawa Barat sekarang ini merupakan salah satu kerajaan yang tertua di Nusantara, bahkan menjadi nomor dua yang paling tua setelah Kerajaan Kutai di wilayah yang sekarang Kalimantan Timur.
Ada 12 raja yang pernah bertahta di kerajaan yang bernafaskan Hindu ini, namun hanya Purnawarman lah raja yang paling terkenal di antara mereka.
Berdiri sejak 358 Masehi hingga akhirnya pada 669 Masehi, Purnawarman adalah raja ketiga dari kerajaan ini, yang berkuasa pada masa 395-434 Masehi.
Selain nama Tarumanagara yang diabadikan menjadi nama tempat, misalnya Universitas Tarumanagara, atau nama jalan dan sebagainya. Demikian pun Purnawarman. Di Purwakarta, Jawa Barat, ada perguruan tinggi yang namanya Universitas Purnawarman.
Lantas, mengapa Purnawarman menjadi raja yang paling legendaris di antara ke 12 penguasa itu?
Bukti jika Purnawarman merupakan raja yang paling kesohor adalah ditemukannya prasasti Ciaruteun di sebuah pasir (bahasa Sunda artinya bukit) yang diapit tiga sungai yaitu sungai Ciaruteun, Cisadane, dan Cianten.
Pada batu berukuran 200x50 cm dan berat 8 ton itu terukir gambar telapak kaki raja Purnawarman dan kalimat tulisan dalam Palawa yang berbunyi "Ini adalah telapak kaki yang Mulia Raja Purnawarman, Raja Tarumanagara, raja yang gagah berani, seperti telapak kaki Wisnu".
Ukiran dan kalimat itu nampaknya mengandung pesan kepada generasi selanjutnya bahwa di wilayah Kabupaten Bogor itu pernah hadir kerajaan Tarumanegara dengan rajanya yang bijaksana dan sangat dihormati, Purnawarman.
Batu bersejarah itu pertama kali ditemukan pada masa pemerintahan Hindia-Belanda di tahun 1863 yang langsung dilaporkan ke Batavia.
Dengan adanya penemuan itu maka hal tersebut membuktikan jika Purnawarman adalah seorang raja yang sangat dicintai dan dihormati oleh rakyatnya.
Dalam sejarah dan sejumlah prasasti yang ditemukan memang disebutkan jika Tarumanagara mencapai masa keemasannya pada masa pemerintahan Purnawarman.