Kelelahan akibat stres yang berlebihan dan keletihan kronis yang terjadi dalam jangka waktu yang lama pada dasarnya adalah kelebihan beban yang ditanggung oleh tubuh dan pikiran. Kondisi ini terkadang digambarkan sebagai sindrom overachievers.
Seperti dalam keterangan pers jobstreet.com, Â orang-orang dengan penyakit ini mengalami kerusakan total yang mencakup kelelahan emosional, kognitif, dan fisik. Sekali menyerang, kelelahan dapat memakan waktu yang sangat lama dan membutuhkan perawatan ekstensif untuk dapat pulih kembali.
Kelelahan menyebabkan seseorang menjadi mudah tersinggung, antisosial, konfrontatif, dan umumnya menjadi menantang saat bergaul. Hal ini secara alami mempengaruhi hubungan individu dengan anggota keluarga dekat, teman, dan kolega.
Jobstreet mendorong agar jangan membiarkan kondisi ini menyelinap masuk ke dalam diri Anda. Keadaan ini dengan pelan tapi pasti menghancurkan kualitas hidup dan mengarahkan Anda pada masalah kesehatan yang mengancam jiwa. Bantulah diri Anda sendiri dengan mengikisnya mulai dari sekarang, selagi Anda masih bisa melakukannya.
Ada berbagai tanda awal yang biasa ditunjukkan oleh mereka yang sedang mengalami proses menuju kelelahan. Apakah Anda mengalami salah satunya? Jika iya, saatnya untuk mengambil istirahat dan merenungkan prioritas Anda.
Tanda awal kelelahan sebelum Anda mati karenanya:
1. Pikiran negatif yang sering terjadi.
Anda akan merasakan keputusasaan tanpa harapan, seolah-olah yang Anda lakukan tidak ada yang penting, disertai dengan pandangan yang sangat pesimistis. Perasaan negatif lainnya meliputi sinisme, frustasi, kelalaian, dan kekecewaan.
Memang normal mengalami hari yang buruk, tapi jika Anda menganggap diri Anda terlalu negatif dan mudah tersinggung dalam jangka waktu lama, itu mungkin pertanda bahwa Anda terlalu banyak bekerja.
2. Kelelahan yang terus-menerus.
Kelelahan bisa bersifat fisik, mental dan/atau emosional. Jika Anda merasa lelah sepanjang waktu dari saat Anda bangun sampai kembali tidur, artinya ada sesuatu yang tidak beres.
Kelelahan mental dan emosional sama buruknya dengan kelelahan fisik. Jadi jangan hanya mengabaikannya dan berharap dapat hilang dengan sendirinya. Anda mungkin dapat tidur 8 jam seperti yang biasa Anda lakukan, tapi jika pikiran Anda menolak untuk beristirahat, Anda akan terbangun dengan perasaan seolah-olah Anda belum tidur sedetik pun.
3. Apatis dan tidak peduli terhadap pekerjaan.
Apakah Anda merasa muak dan takut bekerja setiap pagi, tidak seperti sebelumnya saat Anda menantikannya? Sudahkah Anda meminta rekan Anda berkomentar tentang perubahan sikap Anda terhadap pekerjaan Anda?
4. Stres yang menyebabkan penyakit.
Apakah Anda belakangan ini jatuh sakit? Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit selain gangguan tidur seperti insomnia, serta rasa sakit dan nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
5. Penundaan yang berlebihan.
Apakah Anda merasakan diri Anda menunda-nunda pekerjaan lebih dari biasanya di tempat kerja? Anda menunda bahkan ketika itu adalah tugas yang sangat sederhana sehingga Anda seharusnya bisa melakukannya dengan kedua mata tertutup?
Semua orang menunda satu atau beberapa hal untuk dikerjakan lain waktu. Namun, jika Anda tampaknya selalu menyeret kaki Anda saat berhadapan dengan setiap tugas kecil yang harus Anda kerjakan, Anda mungkin sedang mengalami proses menuju kelelahan.
6. Stagnasi
Apakah Anda benar-benar sibuk dengan pekerjaan tapi merasa terjebak dalam rutinitas? Apakah Anda merasa seolah-olah apapun dilakukan tidak cukup baik, dan tidak membantu Anda tumbuh ke arah yang benar?
Jika Anda menjawab ya untuk keduanya, Anda tentu butuh istirahat. Anda harus bisa merasakan beberapa tingkat prestasi setiap kali Anda menyelesaikan tugas atau proyek.
Kapan terakhir kali Anda mengambil cuti atau pergi berlibur? Jika Anda tidak ingat, itu pertanda buruk yang berarti bahwa Anda mungkin memerlukannya. Pekerjaan itu penting, tapi tidak lebih penting dari kesehatan Anda. Jangan terus mengikuti pemikiran yang keliru bahwa menjadi seorang gila kerja adalah sesuatu yang bisa dibanggakan. Sebenarnya hal itu tidak benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H