Mohon tunggu...
Rudy Wiryadi
Rudy Wiryadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

pelangidipagihari.blogspot.com seindahcahayarembulan.blogspot.com sinarigelap.blogspot.com eaglebirds.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vitiligo Bukan Penyakit Menular

15 Juli 2017   12:35 Diperbarui: 23 Juli 2017   12:12 7733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barangkali Anda pernah berpapasan dengan orang berkulit belang-belang. Bercak putih memenuhi kulit tangan, wajah atau kakinya. Ketahuilah, gangguan kulit yang disebut vitiligo itu bisa diobati. Sayang, minimnya informasi menyebabkan orang cenderung membiarkan hingga bercak putih menyebar dan menjadikannya seperti 'bule'.

Vitiligo merupakan kondisi dimana kulit secara tiba-tiba kehilangan pigmen (warna kulit). Pada vitiligo, struktur kulit si penderita tetap halus, hanya warna kulit aslinya berbeda pada bagian tubuh yang kehilangan pigmen secara tiba-tiba. Penderita juga tidak merasakan sakit. Berbeda dari penyakit kulit lainnya, panu, misalnya, terdapat garis-garis pada bercak putih dan strukturnya kasar.

Vitiligo, bila ditelaah secara klinis, cukup banyak penderitanya. Michael Jackson, merupakan salah satu contohnya. Selebriti Amerika ini tiba-tiba menemukan bercak-bercak putih di bagian tubuhnya, lalu menyebar ke muka, bibir, ujung-ujung jari tangan dan kakinya. Ia tak ingin warna kulitnya belang-belang, lalu meminta dilakukan tindak pigmentasi, yakni mematikan semua pigmen kulit agar warna kulitnya rata.

Secara kosmetika, langkah Michael Jackson itu baik, sebab warna kulitnya menjadi sama, yakni putih. Dilihat dari penampilan tentu lebih baik jika dibandingkan kulit belang-belang. Tetapi dari segi kesehatan, kurang baik. Pasalnya, pigmentasi justru membuat pigmen kulit mati. Ini berisiko besar terhadap timbulnya kanker kulit.

Keturunan

Menurut dr Detty Dwi Kurniati, SpKK, vitiligo belum diketahui penyebabnya. Gangguan kulit ini dicurigai karena faktor genetik. Bila seseorang dalam keluarganya ada yang menderita gangguan ini, ia juga berisiko terkena hal serupa. Kapan ia akan menderita kelainan ini? Tidak bisa dipastikan. Namun, faktor stres sangat besar perannya. Jika dalam tubuhnya ada gen vitiligo dan ia sering mengalami stress, kemungkinan gangguan itu akan muncul.

Vitiligo diduga akan muncul karena adanya penyakit menahun, misalnya kencing manis atau juga gangguan hormon.

Vitiligo ada beberapa jenis, antara lain focal,  yaitu vitiligo yang hanya menyerang satu bagian tubuh, misalnya jari tangan. Vitiligo ini tidak menyebar ke daerah lain. Kedua, jenis segmental yang menyerang satu tempat, tapi susah disembuhkan. Ketiga, jenis generalized menyerang semua bagian tubuh. Keempat, jenis acrofacial yaitu vitiligo yang sebetulnya merupakan bagian dari vitiligo jenis generalized.Vitiligo yang dialami Michael Jackson merupakan vitiligo jenis acrofacial.

Serangan vitiligo pada awalnya hanya kecil saja, seperti biji kacang. Organ mana yang biasanya akan terserang vitiligo pertama kali? Tidak dapat dipastikan. Bisa tampak pada bibir, lengan tangan, jari tangan, wajah atau kaki. Pokoknya, semua organ tubuh bisa saja terkena lebih dulu.

Vitiligo yang tadinya hanya sebesar biji kacang, lama-lama berkembang menjadi besar, malah bisa muncul pada bagian lain. Daerah penyebaran vitiligo juga tidak dapat ditentukan secara pasti. Bisa saja mulai menyebar ke wajah, lengan, kaki atau jari.

Disamping ditentukan jenis vitiligonya, penyebaran vitiligo juga tergantung pada daya tahan tubuh penderita. Makin rendah daya tahan tubuhnya, makin mudah vitiligo menyebar. Yang perlu diketahui, semakin stabil vitiligo, semakin sulit diobati. Demikian sebaliknya, bila vitiligo mudah menyebar, respons pengobatannya akan bagus sehingga kemungkinan lebih cepat disembuhkan.

Vitiligo umumnya menyerang ujung-ujung jari tangan dan kaki. Vitiligo sejenis ini sulit diatasi, sebab daerah tersebut tidak adanya polikel rambut. Yang paling mudah diobati adalah jenis vitiligo yang menyerang badan dan wajah.

Tidak Menular

Ditambahkan dr Detty, bahwa vitiligo tidak menular. Pasalnya, vitiligo bukan penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau jamur, tetapi oleh sebuah keadaan dari dalam diri sendiri. Berdekatan, berbincang-bincang atau bersentuhan dengan penderita vitiligo sekalipun tidak akan tertular.

Sayangnya, karena keminiman informasi, orang cenderung menjauh dari penderita vitiligo, karena takut tertular. Hal ini sebaiknya tidak dilakukan. Kasihan, karena si penderita sudah tersiksa memikirkan kondisi dirinya. Dengan menjauhinya, berarti hanya akan menekan batinnya. Celakanya, jika penyebab vitiligo itu ternyata faktor stres, maka sikap menjauhinya hanya akan menambah stres dan mempercepat penyebaran vitiligo ke bagian-bagian tubuh lainnya. Karena itu, jika ada tetangga, teman atau saudara menderita vitiligo, bersikaplah biasa saja.

Vitiligo menyerang segala usia, dari bayi sampai orang tua. Hanya, vitiligo umumnya ditemukan setelah orang sampai pada usia dewasa. Dilihat dari jenis kelamin, vitiligo bisa menyrang pria maupun wanita.

Vitiligo sebetulnya tidak berbahaya. Tidak ada efek samping berupa penyakit lain. Penderita tetap sehat, dapat melakukan aktivitas seperti biasa, hanya dari segi penampilan, akan berbeda. Warna kulit menjadi belang-belang tentu mengurangi keindahan. Bila kasus itu dialami seseorang berusia produktif, dimana aktivitas kesehariannya selalu berhubungan dengan orang lain, bisa jadi ia kehilangan rasa percaya diri.

Photo Therapy

Vitiligo bisa diatasi dengan pengobatan phototerapi. Prinsip dasar pengobatan ini adalah dengan merangsang pembentukan kulit. Terbentuknya pigmen kulit diharapkan mengubah warna kulit dari keputihan menjadi kecoklatan. Reaksi yang ditemukan setelah pengobatan dilakukan, terjadi perubahan dari bercak putih menjadi bercak kemerahan. Pengobatan harus dilakukan secara teratur, telaten dan sabar, karena memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan bisa bertahun-tahun.

Meski demikian, vitiligo sebetulnya juga bisa diatasi dengan sering berjemur sinar matahari. Diharapkan, paparan sinar matahari dapat merangsang pigmen kulit sehingga kulit berwarna cokelat. Namun, harus berhati-hati juga, karena dalam sinar matahari diketahui terdapat berbagai gelombang yang justru memicu timbulnya kanker kulit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun