Diet faktor X diperkenalkan oleh Leslie Kenton, seorang penulis buku-buku kesehatan sekaligus konsultan ahli kosmetik dan kesehatan alami di Britain's Open University. Pelaksanaan dan teori yang digunakan dalam diet faktor X mirip dengan diet Atkins yang memfokuskan konsumsi makanan tinggi protein dan menghindari makanan tinggi karbohidrat.
Berbeda dengan diet Atkins yang mengizinkan makanan tinggi lemak jenuh seperti makanan yang digoreng, mentega, keju, dan daging merah, diet ini hanya memperbolehkan penggunaan lemak yang lebih ramah terhadap kesehatan yang diperoleh dari ikan, ayam tanpa kulit, telur, minyak ikan dan minyak zaitun. Sumber protein dalam diet faktor X tidak hanya terdiri dari protein hewani tapi juga dari protein nabati dari kacang-kacangan, tahu dan tempe, sedangkan diet Atkins lebih menganjurkan konsumsi protein hewani seperti daging merah. Selain itu, diet faktor X juga mengikutsertakan sayuran dan buah dalam menunya, tidak seperti diet Atkins yang membatasi konsumsi sayuran dan buah sehingga sering muncul efek samping seperti konstipasi dan pusing.
Mengapa diet rendah karbohidrat dan tinggi protein bisa menurunkan berat badan? Menurut Mellisa Diane Smith, nutrionis dari Amerika sekaligus anggota tim penulis buku Syndrome X, pola makan tinggi protein dan membatasi konsumsi karbohidrat akan mengontrol kadar gula darah, sehingga jumlah insulin yang dikeluarkan ke dalam darah akan berkurang. Ini akan menstimulasi tubuh untuk memproduksi glukagon, hormon yang membantu membakar lemak tubuh sebagai sumber energi, yang akan berdampak pada menurunnya jumlah lemak di dalam tubuh sehingga berat badan pun akan berkurang. Selain menurunkan berat badan, dengan membantu mengontrol kadar insulin, diet ini juga dapat mencegah dan mengatasi sindrom X.
Keberhasilan diet faktor X telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah yang dilakukan di Wakefield Hospital, New Zealand. Penelitian ini melibatkan kelompok pria dan wanita yang diminta untuk menjalani program diet faktor X selama 5 minggu. Hasilnya sangat mengagumkan, diet ini berhasil menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, gula darah, dan lemak tubuh para responden. Dengan pelaksanaan yang disiplin dan teratur, diet faktor X dapat menurunkan berat badan sebesar 1,8 - 5,4 kg pada wanita, 3,6 - 7,2 kg pada pria dalam dua minggu pertama, yang diikuti dengan penurunan sebanyak 1/2 - 1 kg di minggu berikutnya.
Diet faktor X terbukti bermanfaat untuk meluruhkan lemak dan mengembalikan berat badan normal Anda secara alami, mengoptimalkan kesehatan, mengatur kembali metabolisme, meningkatkan energi, memperoleh tubuh yang langsing serta memperlambat proses penuaan.
Protein tinggi yes, karbohidrat tinggi no
Diet ini berbasis pada bahan pangan alami, segar, organik, dan tidak diproses. Makanan yang sudah diproses seperti makanan instan, makanan kalengan, dan makanan yang mengandung bahan aditif dilarang untuk dikonsumsi.
Makanan yang disarankan adalah makanan tinggi protein seperti tahu, tempe, ikan, telur, dan kacang-kacangan yang dikonsumsi di setiap waktu makan dan sebagai camilan. Semua lemak trans yang terdapat dalam makanan yang digoreng dengan banyak minyak harus dihindari. Gunakan lemak sehat seperti minyak zaitun extra virgin dan minyak yang kaya asam lemak omega 3 seperti minyak ikan flaxseed.
Sama halnya dengan diet Atkins, makanan tinggi gula dan karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi seperti roti putih, biskuit, kentang bakar, nasi putih, pasta, corn flakes, gula pasir, selai, pemanis buatan dan berbagai jenis junk food sama sekali tidak diizinkan untuk disantap. Sumber karbohidrat difokuskan pada konsumsi sayuran dan buah segar yang memiliki indeks glikemik rendah. Makanan dengan indeks glikemik rendah membutuhkan waktu lama dan bertahap untuk diubah menjadi glukosa (gula) sehingga mengontrol kadar gula darah, mengurangi jumlah lemak dalam darah, dan membuat Anda tidak mudah lapar.
Minuman tinggi gula seperti soft drink, jus buah yang diberi pemanis buatan, kopi, dan minuman beralkohol sebaiknya dibuang dari daftar belanja. Sebagai gantinya Anda bisa mengkonsumsi teh herbal dan susu rendah lemak.
Pelaksanaan diet faktor X terbagi menjadi dua program, tergantung pada seberapa banyak jumlah lemak yang ingin dihilangkan. Kedua program ini rendah karbohidrat dan tinggi protein.