Lalu...Â
Aku membiarkan
Rasa ini mengiris~iris hati
Menyiksa di antara ruang dan waktu
Aku akan diam
Menepis setiap rayuan
Meski aroma terendus hidung
Meski kerongkongan kering kerontang
Kopi hitam
Kutahu kau menunggu
Ingin merasuki syaraf nadiku
Ingin berkisah nikmat di pagi ini
Mendaur ulang racikan yang kusyairkan
Tapi tidak
Tak bisa menyentuhmu
Tak bisa menyentuh bibirmu
Tak bisa merengkuh kehangatanmu
Hanya kini kupintaÂ
Bersabarlah menanti senja
Setelah itu kita puaskan hasrat ini
Sampai ampas habis tertelan tak tersisa
**
Surabaya, 13 Mei 2019Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H