Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Marsinah

8 Mei 2019   12:25 Diperbarui: 8 Mei 2019   12:43 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengingatmu

Selalu ada airmata

Pelan~pelan mengalir

Membasahi pipi keriput ini

Bahkan sebagian jatuh di tanah kering

/

Namamu

Terus menggema

Hingga ke pelosok dunia

Selalu berkobar seperti semangatmu

Pun tak pernah hilang di perubahan jaman

/

Dua puluh enam tahun

Kisah hidup masih merekah

Bertaburkan kembang doa~doa

Dan aku berkata jika engkau belum mati 

Karena dirimu selalu memberi api perjuangan

/

Kini akhir bait tanpa diksi

Coretanku tidak mengandung arti

Ijinkan membisik lewat semilir angin

Agar diperdengarkan pada jiwa~jiwa yang mengakhirinya

Apakah masih ingat tragedi seorang buruh bernama Marsinah, kawan

Surabaya, 8 Mei 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun