Mengingatmu
Selalu ada airmata
Pelan~pelan mengalir
Membasahi pipi keriput ini
Bahkan sebagian jatuh di tanah kering
/
Namamu
Terus menggema
Hingga ke pelosok dunia
Selalu berkobar seperti semangatmu
Pun tak pernah hilang di perubahan jaman
/
Dua puluh enam tahun
Kisah hidup masih merekah
Bertaburkan kembang doa~doa
Dan aku berkata jika engkau belum matiÂ
Karena dirimu selalu memberi api perjuangan
/
Kini akhir bait tanpa diksi
Coretanku tidak mengandung arti
Ijinkan membisik lewat semilir angin
Agar diperdengarkan pada jiwa~jiwa yang mengakhirinya
Apakah masih ingat tragedi seorang buruh bernama Marsinah, kawan
Surabaya, 8 Mei 2019Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H