sebelum dia pergi
menemani bercanda ria
lubuk hatiku selalu berlirih
berikanlah kesehatan untuknya
angan dan doa
dari setiap waktuku
terus mengalir; memohon
tidak peduli pagi siang pun malam
Selasa bulan itu juga
dalam genggam eratku
pun tiada terasa denyut nadi
seketika sekujur badanku; rapuh
kedua adik merangkul; menjerit
aku berusaha tabah menghela panjang
pasrah dalam keiklasan kepada Sang Hyang Widi
selamat jalan ibu, surga telah menantimu penuh cinta
Surabaya, 4.2.2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!