di lengkung pagi
menyulam arti kehidupan
hinggapun kini dipenuhi kemunafikan
jiwa-jiwa serakah yang bertopeng menawan
terkadang miris mendengar
morat marit saling berlarian, dan
berkemas (entah) pun tak kesampaian
hanya berurai air mata meratapi nasibnya
aturan tidak lagi beraturan
pencari nafkah bergelut kebingungan
kemana dan kemana mencari pengisi kantong
tempat tak berhawa sejuk penuh kebusukan hati
oh, Ya Tuhan
hilanglah harapan kini
berikan resah kegalauan padaaMu
kuatkan untuk esok yang masih terkavling
Surabaya, 15 Oktober 2017 l 17.00 wib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H