di lengkung pagi
menyulam arti kehidupan
hinggapun kini dipenuhi kemunafikan
jiwa-jiwa serakah yang bertopeng menawan
terkadang miris mendengar
morat marit saling berlarian, dan
berkemas (entah) pun tak kesampaian
hanya berurai air mata meratapi nasibnya
aturan tidak lagi beraturan
pencari nafkah bergelut kebingungan
kemana dan kemana mencari pengisi kantong
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!