dibalik tirai ini
mencoba menghilangkan angan
pindah memandang dan melupakan
kisah-kisah kenangan bersamanya
Â
namun aku menyadari
seraut keriput tak mungkin sirna
ia mengakar, menjalar dinding jiwa
seakan nyata tiada bayang menjelma
Â
kamar pengab gubuk riotku
penuh cerita dibalik derita
anak cucu menjauh diri,
mengapa
Â
dan diamku di dipan sedikit rapuh
bibir komat kamit membaca mantra
berilah terang jalan menujuMu
jadikanlah seperti lainnya
Â
Surabaya, 13 Juni 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!