Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Benar Kata Mereka

29 Mei 2016   07:14 Diperbarui: 29 Mei 2016   09:05 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bekerja dan terus bekerja tiada berhenti

walau berlinang airmata, batin tak jengah mengeluh

tak mengapa sebagai budak bangsa sendiri

bagaikan mainan anak-anak kecil, lalu terbuang

terhempas dan dihempas, entahlah

 

maafkan Tuan

pabila celoteh mengusik batinmu

membuat engkau akan sakit hati

setidaknya cobalah mengkaji ulang

agar bisa mudah mengisi perut-perut kosong

tak harus meronta,  menjerit pilu di negeri tetangga

 

Surabaya, 29 Mei 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun