bekerja dan terus bekerja tiada berhenti
walau berlinang airmata, batin tak jengah mengeluh
tak mengapa sebagai budak bangsa sendiri
bagaikan mainan anak-anak kecil, lalu terbuang
terhempas dan dihempas, entahlah
Â
maafkan Tuan
pabila celoteh mengusik batinmu
membuat engkau akan sakit hati
setidaknya cobalah mengkaji ulang
agar bisa mudah mengisi perut-perut kosong
tak harus meronta, Â menjerit pilu di negeri tetangga
Â
Surabaya, 29 Mei 2016
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!