Terlepas dari fakta bahwa analis lain ternyata membuat kesalahan baik dalam menganalisa kejadian tertentu, salah mengutip data atau mungkin salah ucapan atau tulisan, bagi kita investor sejati tidak ada manfaatnya untuk menanggapinya bila tidak diminta.
Sikap tetap merasa bodoh bukan hanya membuat kita sadar diri akan keterbatasan pengetahuan kita. Namun lebih dari itu, mindset ini akan menghindarkan kita dari segala keruwetan dan hiruk pikuk yang menguras waktu dan tenaga kita hanya untuk sekedar memuaskan ego kita yaitu bahwa kita lebih baik dibanding orang lain.
Segala pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran untuk membuktikan bahwa analisa kita paling benar tidak sepadan dengan penghargaan yang kita terima -Pun kalau orang lain menggangap kita hebat.
Karena bagi seorang investor atau pebisnis pasar saham yang penting adalah hasil akhir dari portfolio mereka apakah bertumbuh atau sebaliknya.
Stay hungry, stay foolish adalah ungkapan yang sangat relevan bagi saya pribadi yang termasuk telat masuk ke pasar modal. Jangankan dibandingkan dengan WB atau LKH, dengan para investor lain yang sudah terlebih dulu terjun ke pasar saham, saya belum ada setitiknya.
Stay hungry, stay foolish dan stay relevant.
DisclaimerÂ
Saya masih termasuk "pemula" di dunia pasar saham, jadi tulisan saya hanya untuk  berbagi. Ini merupakan bagian dari proses pembelajaran saya di dunia pasar saham. Bila ada masukan dipersilahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H