Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Spesialis Vs Generalis, Mana yang Lebih Relevan Diterapkan di Tempat Kerja?

3 Juni 2022   20:58 Diperbarui: 4 Juni 2022   07:11 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Program Pertukaran Mahasiswa, Sumber: iStock via detik.com

Demikian pula Perusahaan Multi Nasional yang ada di Indonesia tidak ada yang memiliki divisi R&D, di Indonesia mereka hanya membangun pabrik untuk berproduksi sedangkan urusan Riset dan Pengembangan (divisi R&D) hanya ada di kantor pusat (Head Quarter).

Boleh dibilang Perusahaan Multi Nasional yang membangun pabrik di Indonesia hanya menjadikan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia sebagai "tukang jahit" saja, sedangkan desain tetap ada di kantor pusat.

Karena sangat jarang sekali perusahaan di Indonesia yang memiliki divisi Riset dan Pengembangan maka wacana untuk membangun link and match antara industri dan Perguruan Tinggi di Indonesia sulit untuk diwujudkan.

Hal ini juga menyebabkan karir sebagai peneliti (spesialis) di Indonesia tidak mendapatkan apresiasi yang sepadan dan semakin mendorong para lulusan Perguruan Tinggi untuk menjadi seorang generalis, khsususnya untuk jenjang S1.

Tidak adanya jalur karir sebagai Engineer (spesialis) dari sisi pengembangan teknologi proses produksi sebenarnya sangat merugikan karena keahlian sebagai seorang Engineer yang didapatkan selama bertahun-tahun tidak bisa di-duplikasikan bahkan seringkali tidak digunakan lagi.

Industri-industri besar di negara-negara maju biasanya membedakan jalur karir seorang Engineer dan Manager. Seorang Engineer mendapatkan imbalan setara dengan Departement Manager, Senior Engineer setara dengan Division Manager dan seterusnya.

Dengan demikian seorang Engineer tidak perlu pindah jalur untuk mendapatkan imbalan yang setara dengan Manager. Seorang Engineer mendedikasikan seluruh keahliannya untuk menjaga dan mengembangkan teknologi dan proses produksi agar berjalan dengan lancar dan efisien.

Seorang Engineer adalah spesialis sedangkan seorang Manager bisa seorang generalis atau spesialis yang berpindah jalur menjadi generalis.

Tidak ada yang salah bagi seorang mahasiswa untuk memilih menjadi spesialis atau generalis namun yang perlu disadari pada akhirnya mereka harus menjadi generalis bila ingin karir mereka terus berkembang karena tidak ada jalur karir sebagai Engineer di perusahaan-perusahaan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun