Dalam dunia industri, khususnya industri manufaktur, menjadi seorang spesialis butuh proses yang panjang. Dan dalam kenyataannya jarang sekali ada karyawan yang menjadi spesialis di perusahaan di Indonesia saat ini.
Sebagai contoh seorang Sarjana Teknik yang baru masuk menjadi karyawan baru setelah menyelesaikan tahapan percobaan sebagai Management Tainee (MT) biasanya akan diangkat menjadi seorang Managerial staff yang bertugas sesuai keahlian yang dimilikinya.
Bila dia seorang lulusan Teknik Kimia biasanya akan diberikan tugas sebagai "process engineer" yang ditempatkan di departemen Produksi. Bila dia seorang lulusan Teknik Mesin atau Teknik Elektro yang di tempatkan di departemen Mekanik atau departmen Elektrik, mereka akan diberikan tugas sebagai "mechanical engineer" atau "electrical engineer".
Namun setelah beberapa tahun bekerja biasanya "pekerjaan sebagai engineer" Â akan berkurang dan "pekerjaan sebagai seorang administrator" akan mulai bertambah.
Semakin lama pekerjaan sebagai administrator atau tugas manajerial semakin bertambah sehingga porsi pekerjaan sebagai engineer semakin berkurang dan digantikan oleh karyawan yang baru masuk.
Dengan demikian karir seorang engineer atau Sarjana Teknik pada akhirnya mentok menjadi seorang manajer yang notabene tugas utamanya bukan menangani hal teknis sesuai keahliannya namun justru menangani tugas-tugas administrasi bisnis dan manajerial.
Hal ini juga diperkuat dengan ekspektasi masyarakat pada umumnya. Sebagai contoh seorang lulusan Perguruan Tinggi Teknik yang memiliki skill sesuai dengan bidangnya setelah bekerja beberapa tahun biasanya orang-orang terdekat mulai menanyakan kapan jadi "Manajer" ?
Padahal jalur karir seorang engineer dan manager sudah semestinya memiliki jalur masing-masing. Engineer memulai karir sebagai Junior Engineer kemudian Senior Engineer sampai dengan Principal Engineer.
Jalur karir seorang manager berbeda-beda untuk setiap jenis industri namun umumnya dimulai dari Managerial staff kemudian Section Chief, Departement Manager, Division Manager sampai menjadi General Manager.
Wajar saja masyarakat awam menanyakan kepada seorang dengan latar belakang Teknik (Engineer) kapan menjadi "Manager" karena kenyataannya hampir tidak ada jalur karir sebagai seorang Engineer di perusahaan-perusahaan di Indonesia, bahkan Perusahaan Multi Nasional yang ada di Indonesia.
Perusahaan-perusahaan lokal biasanya tidak memiliki divisi R&D (Riset dan Pengembangan) karena fokusnya biasanya hanya produksi sesuai pesanan atau lisensi dari perusahaan besar.