Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Teknologi Baterai Kuantum, Mengisi Daya Mobil Listrik Lebih Cepat dari Isi BBM

29 Maret 2022   21:26 Diperbarui: 30 Maret 2022   17:39 2042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mobil listrik sedang isi daya.| Sumber: KOMPAS.com/GILANG SATRIA

Tentu saja, teknologi kuantum ini masih dalam tahap pengembangan di laboratorium dan butuh waktu cukup panjang sebelum metode ini dapat diimplementasikan secara masal dalam penggunaan sehari-hari.

Namun demikian cepat atau lambat teknologi kuantum ini akan menjadi standar baru pada semua mobil listrik dan perangkat elektronik dan bahkan di pembangkit tenaga listrik yang memungkinkan kita untuk memindahkan (mengisi dan mengosongkan) energi listrik dalam jumlah besar dalam waktu sekejap.

Bagaimana dengan masa depan mobil listrik di Indonesia?

Sampai saat ini, berdasarkan proyeksi PLN, pada 2022 jumlah mobil listrik diperkirakan mencapai sekitar 4.000 unit dan terus bertumbuh sampai 16 ribuan unit pada 2025 dan 65 ribu unit pada 2030.

Secara jumlah masih sangat kecil dibanding mobil konvensional namun kedepannya laju pertumbuhannya akan terus tinggi sementara mobil konvensional semakin lama akan semakin menurun.

Saat ini harga mobil listrik masih berlipat kali harga mobil konvensional. Sebagai contoh harga EV Tesla model X sekitar 2,9 miliar sementara Kijang Inova hanya sekitar 321 juta dan Ayla cuma 100-an juta.

Harga mobil listrik ini sangat dipengaruhi oleh biaya baterai mobil listrik. Menurut ketua Tim Pengembangan Baterai Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB) BUMN Agus Tjahajana Wirakusumah, komponen baterai itu kira-kira mewakili 35 persen dari biaya produksi kendaraan listrik.

Namun dengan pesatnya kemajuan teknologi pembuatan baterai saat ini termasuk teknologi kuantum, harga baterai semakin lama akan semakin murah dan terjangkau. Sebagai contoh dalam kurun waktu 2010-2020 harga baterai telah turun sebanyak 89%.

Perkembangan harga baterai mobil listrik 2010-2020, Sumber: katadata.co.id
Perkembangan harga baterai mobil listrik 2010-2020, Sumber: katadata.co.id

Kedepannya penurunan ini akan lebih signifikan sehingga harga baterai akan semakin terjangkau masyarakat menengah kebawah sehingga harga mobil listrik dapat bersaing dengan mobil konvensional.

Jadi sebagaimana perkembangan teknologi yang bersifat eksponensial demikian juga pertumbuhan mobil listrik di Indonesia di masa depan kemungkinan juga bersifat eksponensial sehingga transisi dari mobil konvensional ke mobil listrik mungkin terjadi lebih cepat dari yang diprediksi selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun