Salah satu sindikat pemalsuan tes antigen di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi baru-baru ini berhasil dibongkar oleh pihak kepolisian.
"Satu orang kami tetapkan tersangka. Saat ini sudah kami tahan," ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Nasrun Pasaribu (Detik.com. Senin 7/3/2022).
Selain itu sebagian besar penyedia jasa rapid tes antigen yang tumbuh menjamur di sekitar Pelabuhan Ketapang ternyata tidak memiliki izin.
Dari 15 gerai jasa rapid tes antigen yang diverifikasi Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi hanya 7 gerai yang sudah resmi mengantongi rekomendasi (izin), sisanya (8 gerai) tidak memiliki izin dan resmi ditutup dan disegel. (Bisnis.com, 7/2/2022).
Dampak negatif dari menjamurnya gerai tes antigen adalah pencemaran lingkungan akibat limbah tes antigen yang dibuang sembarangan. Beberapa waktu lalu, diberitakan telah ditemukan sampah rapid tes antigen di Selat Bali dalam jumlah besar.
Sampah medis itu ditemukan di sepanjang pantai di depan Terminal Sritanjung, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.
Video berdurasi 30 detik yang diunggah pada 30/1/2022 menunjukkan adanya rapid test kit yang terdiri atas ribuan cotton bud rapid test antigen mengambang (Detik.com, 13/2/2022)
Atas temuan ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono langsung menurunkan tim untuk menindaklanjuti temuan limbah tes antigen ini pada Rabu (03/02/2022).
Widodo S Pranowo, Peneliti Ahli Utama Bidang Oseanografi Terapan dan Manajemen Pesisir, Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan SDM, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan lokasi penemuan tumpukan sampah alat bekas antigen, yang terdiri dari plastik pembungkus alat antigen, tidak jauh dari gerai yang selama ini menawarkan jasa rapid antigen.
Sebenarnya munculnya gerai tes antigen ini bukan hanya terjadi di kawasan pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Di kawasan pelabuhan Gilimanuk, Bali menjelang pintu masuk pelabuhan Gilimanuk ada beberapa gerai yang menawarkan tes antigen meskipun jumlahnya tidak banyak dan tidak terlalu mencolok keberadaannya.