Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tes Antigen, Syarat Perjalanan Domestik yang Ribet dan Rawan Ekses Negatif

11 Maret 2022   19:02 Diperbarui: 11 Maret 2022   21:45 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tes antigen.(DOK. SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com)

Di penghujung bulan Januari 2022 yang lalu, saya dan keluarga melakukan perjalanan tamasya ke Bali setelah sekitar 2 tahun lebih tidak ke sana. Terakhir kami ke sana pada akhir tahun 2019 sebelum pandemi covid-19 melanda Indonesia dan seluruh dunia.

Seperti biasa bila kami tamasya ke Bali kami menggunakan jalur darat, bawa mobil sendiri karena lebih fleksibel. Selain itu, pada dasarnya kami suka dan menikmati pengalaman di sepanjang perjalanan yang selalu berbeda nuansanya meskipun rutenya sama namun waktu yang berbeda membuat suasana juga berbeda.

Sebenarnya sebelum pandemipun, masuk ke Bali menurut kami agak sedikit ribet karena saat kapal tiba di pelabuhan Gilimanuk sebelum keluar area pelabuhan dan mulai menginjakkan kaki di Pulau Bali ada pemeriksaaan yang cukup ketat mulai dari surat kendaraan, identitas diri dan SIM.

Namun kali ini, di masa Pandemi, masuk ke Bali menjadi semakin ribet karena harus tes antigen dulu dalam waktu satu kali dua puluh empat jam. Ini cukup merepotkan karena masa berlaku tes antigen terbatas  sementara perjalanan darat dari Surabaya ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi pada kondisi lancar butuh waktu 6-8 jam, dan bila kondisi macet bisa sampai 12 jam.

Jadi beberpa jam sebelum kami memulai perjalanan kami ke Bali, kami harus tes antigen supaya masih masuk dalam masa berlaku satu kali dua puluh empat jam, padahal jarak dari rumah kami ke tempat tes swab antigen cukup jauh. Jadi ini cukup merepotkan, karena kami harus wira-wiri untuk tes swab antigen alih-alih melakukan packing atau beristirahat sebelum menyetir jarak jauh.

Singkat kata setelah semua persiapan selesai termasuk hasil tes swab antigen baik hardcopy maupun softcopy dan di aplikasi peduli lindungi sudah beres, akhirnya kami memulai perjalanan kami ke Bali dari rumah kami di Sidoarjo sekitar pukul 9 malam.

Perjalanan cukup lancar, setelah melewati ruas jalan toll waru-porong-bangil-pasuruan-probolinggo dan keluar exit toll probolinggo timur, kami melewati jalan biasa. Meskipun jalan biasa karena saat itu menjelang tengah malam jadi jalan cukup lengang.

Lepas dari Probolinggo kami melewati PLTU Paiton yang merupakan salah satu landmark mark pada malam hari dengan lampu-lampu yang berkerlap-kerlip dan cerobong asap yang tegak beridiri.

Sebagai bagian dari Pembangkit Jawa Bali (PJB) pembangkit listrik ini beroperasi non stop 24 jam sehari sehingga saat malampun diarea tersebut aktivitas tidak pernah berhenti dan selalu dipenuhi cahaya lampu.

Lepas dari PLTU Paiton ada sebuah SPBU yang cukup terkenal dikawasan ini yaitu SPBU atau Rest Area Utama Raya. SPBU ini sangat lengkap fasilitasnya, selain SPBU juga ada cafe dan resto yang buka 24 jam, minimarket yang juga buka 24 jam, toilet yang jumlahnya sangat banyak termasuk toilet VIP dan tempat parkir yang cukup luas. Selain itu juga ada Hotel, cottage dan villa Utama Raya yang menyatu di kawasan rest area ini.

SPBU atau Rest Area Utama Raya ini menjadi tempat favorit untuk rehat sejenak dan melepas penat bagi para pengendara jarak jauh yang menuju ke Bali. Pada malam hari tempat ini tidak pernah sepi oleh pengendara yang mampir untuk sekedar beristirahat sejenak sambil makan dan minum ataupun menunaikan panggilan alam ke toilet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun