Ini artinya ilmu yang didapat dari pembelajaran kelas online yang disampaikan oleh para guru hanya masuk sebagian sehingga siswa itu sendiri yang harus lebih aktif untuk belajar mandiri baik melalui google, YouTube atau bertanya pada orangtua dan sanak saudara.Â
Jadi anggapan bahwa semakin lama waktu belajar semakin baik atau sekolah full day lebih baik dari sekolah biasa tidak sepenuhnya benar. Dengan perkembangan teknologi digital saat ini maka sumber ilmu bukan hanya dari sekolah atau dari guru yang mengajar di sekolah.
Sumber ilmu bisa berasal dari mana-mana, terutama dari internet. Tugas utama sekolah adalah menyediakan kerangka kerja atau kisi-kisi pembelajaran, membantu menjelaskan dan memberikan konsultasi dan memvalidasi hasil belajar siswa.
Siswa harus lebih banyak belajar mandiri, bukan hanya dari internet namun yang lebih penting siswa harus belajar mengembangkan diri, mempelajari keterampilan dasar hidup, bersosialisasi, membangun komunitas, menyalurkan hobi dan kegiatan lain yang bisa dilakukan diluar jam sekolah.
Bila sebelum pandemi waktu belajar di sekolah dari normal sekitar 5-6 jam per hari diperpanjang menjadi 8 jam sehari pada sekolah full-day, maka setelah pandemi ini perlu dipertimbangkan agar waktu belajar di sekolah dikurangi menjadi hanya 3-4 jam sehari.
Pengurangan waktu belajar di sekolah ini akan memberikan lebih banyak waktu bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat, bersosialisasi dan mengasah soft-skill sehingga tercapai study-life balance yang optimal sehingga setiap siswa bisa mencapai performa terbaiknya.
Selain itu cara pembelajaran gaya lama yang menganggap guru sebagai satu-satunya sumber untuk mendapatkan ilmu sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan jaman, khususnya perkembangan teknologi digital.
Dengan pengurangan jam belajar di sekolah menjadi 3-4 jam per hari juga akan mengurangi risiko penularan covid-19 sehingga keberlanjutan kegiatan PTM kali ini dapat berjalan terus tanpa ada lonjakan kasus yang berarti dan sampai pandemi ini reda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H