Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

PTM 100 Persen sebagai Momentum untuk Memperbaiki Study-Life Balance

16 Januari 2022   11:12 Diperbarui: 16 Januari 2022   17:06 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaturan kapasitas peserta didik dan durasi pembelajaran dalam penyelenggaraan PTM Terbatas diatur berdasarkan cakupan vaksinasi dosis 2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) serta warga lanjut usia. Juga mempertimbangkan level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di wilayah tersebut.

Namun perlu diingat bahwa PTM mulai saat ini tidak akan pernah sama dengan kegiatan belajar mengajar sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Bukan karena PTM kali ini harus menerapkan prokes dengan ketat tetapi inilah momentum bagi kita semua untuk memperbaiki Study-Life Balance generasi muda Indonesia.

Apa yang dimaksud dengan Study-Life Balance? 

Study-life balance dapat diartikan sebagai keseimbangan antara kegiatan belajar secara formal dengan kegiatan sosial, olahraga, dan budaya (University of Worcester, 2021).

Sebagai makhluk sosial, remaja dan anak-anak butuh berinteraksi, butuh bertemu, bersosialisasi dan bersenda gurau, bermain bersama dan saling bertukar cerita sebagai bagian dari proses pertumbuhan mereka menjadi manusia dewasa.

Jika study-life balance seseorang tidak seimbang maka mereka bisa mengalami penurunan prestasi akademis, hubungan sosial dan antar pribadi kurang harmonis, gangguan kesehatan mental dan fisik, atau putus asa karena ketidakmampuan untuk memenuhi tuntutan di masa depan.

Lebih lanjut, penelitian ini juga menunjukkan bahwa manfaat dari study-life balance yang seimbang, yaitu:

  • Prestasi akademis yang optimal
  • Meningkatkan kualitas hubungan sosial dan antar pribadi
  • Lebih siap dan mampu menghadapi tantangan di masa depan.

Secara empiris dapat kita amati kebanyakan siswa-siswa yang aktif di organisasi siswa atau kemahasiswaan selain prestasi akademisnya bagus mereka juga lebih mudah bersosialisasi dan sukses dalam karirnya di kemudian hari. Meskipun hal ini juga tergantung dari kapasitas masing-masing orang.

Mengapa PTM kali ini menjadi momentum untuk memperbaiki study-life balance generasi muda Indonesia?

Sebelum pandemi Covid-19, sekolah-sekolah berlomba-lomba menambah jam belajar. Semakin lama waktu belajar di dalam kelas dianggap semakin baik sehingga muncullah sekolah-sekolah full-day yang dianggap lebih baik dari sekolah biasa karena waktu belajar di dalam kelas yang lebih lama.

Namun pandemi Covid-19 telah mengubah seratus delapan puluh derajat cara belajar siswa. Selama masa pandemi proses belajar mengajar dilakukan seluruhnya dari rumah, meskipun PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) ini kurang efektif dibandingkan dengan PTM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun