Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar "Sense of Marketing" dari Presiden Jokowi, Influencer UMKM Nomor Satu di Indonesia

18 Desember 2021   23:13 Diperbarui: 18 Desember 2021   23:25 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5-Besar akun IG dengan follower terbanyak di Indonesia, Sumber: starNgage,com

Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada hari Jumat, 17 Desember 2021, Presiden Joko Widodo meresmikan Bandar Udara Ngloram, Kabupaten Blora di  Jawa Tengah. Ini adalah salah satu dari banyak proyek infrastruktur yang terus dilanjutkan pembangunannya meskipun sedang dalam masa Pandemi.

Namun hal yang istimewa pada acara peresmian Bandara baru ini bukan pada proyek bandara yang merupakan sedikit dari Bandara yang berada di kota kecil, namun pada Jaket yang dikenakan Presiden Jokowi saat acara peresmian.

Jaket tersebut adalah Jaket bomber berwarna hitam dengan gambar Garuda Pancasila, penari tayub, dan hiasan daun jati yang menghiasi bagian kiri depan dan belakang jaket. Jaket keren ini merupakan hasil karya UMKM di kota kecil Blora yang dibeli dan dipakai Presiden Jokowi saat acara peresmian bandara baru Ngloram.

Tentu saja ini bukan pertama kali Presiden Jokowi mengenakan Jaket produk UMKM pada acara resmi kenegaraan.

Saat meresmikan Bandara Tebelian di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sekitar satu minggu sebelumnya, Presiden Jokowi juga sempat membeli jaket bomber berbahan tenun ikat Sintang. Tenun tersebut bermotif manok atau tali pengikat ayam buatan asli desa setempat dan didesain oleh Ernawati, perajin asal Sintang.

Mundur kebelakang, pada bulan Nopember yang lalu, saat Presiden Jokowi menjajal Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, beliau juga mengenakan Jaket buatan UMKM kota Bandung yaitu Jaket bermerek Rabbit and Wheels.

Pada saat Presiden Jokowi menjajal Sirkuit Mandalika, bukan hanya Jaket saja namun sepatu yang dikenakan beliau juga merupakan produk UMKM dari kota kembang Bandung, yaitu Sepatu sneakers Flexknit V2. Bahkan semua outfit yang dikenakan Presiden Jokowi saat itu merupakan produk dari UMKM.

Sebelumnya, pada pertengahan bulan Agustus 2021, Presiden Jokowi juga sempat "ditodong" oleh Greysia Polii, peraih medali emas Olimpiade Tokyo di nomor ganda putri bulu tangkis untuk membeli sepatu sneakers buatannya.

Bila kita tarik mundur kebelakang lebih jauh, sudah sering Presiden Jokowi menjadi "influencer" produk UMKM di seluruh Indonesia, mulai dari Sepatu, jaket dan masih banyak lagi.

Perhatian Presiden Joko Widodo pada UMKM tak sebatas diungkapkan dalam pidato ataupun kebijakan pemerintah, tetapi juga ditunjukkan dengan sering membeli dan mem-viralkan produk UMKM.

Setiap produk UMKM yang dibeli dan dipakai oleh Presiden Jokowi langsung viral dan dampaknya luar biasa, produk tersebut langsung mejadi buruan masyarakat luas. Hal ini sangat memotivasi para pelaku UMKM untuk semakin berkembang dan berinovasi.

Presiden Jokowi merupakan satu-satunya Presiden Republik Indonesia yang latar belakangnya pengusaha sebelum menjadi Presiden. Tidak mengherankan bila beliau mempunyai insting bisnis yang cukup mumpuni termasuk "sense of marketing" yang kuat.

Sense of marketing yang hebat ini sebenarnya sudah terlihat sejak beliau mencalonkan diri menjadi gubernur DKI saat berpasangan dengan Ahok melawan Gubernur petahana Fauzi Bowo waktu itu.

Pada waktu itu Jokowi dan Ahok tampil dengan baju kotak-kotak yang akhirnya mejadi ikon atau brand yang benar-benar menancap dalam benak masyarakat DKI Jakarta saat itu.

Baju kotak-kotak itu sebenarnya adalah salah bentuk branding yang cerdas karena dengan demikian mereka tampil beda dan mudah diingat, faktor ini berperan cukup besar dalam menaikkan popularitas pasangan ini sehingga akhirnya mereka berhasil memenangkan Pilgub saat itu.

Kepiawaian Jokowi dalam meramu strategi marketing melalui personal branding terus berlanjut pada saat beliau maju ke Pilpres di tahun 2014. Kali ini personal branding yang diusung adalah "blusukan".

Branding "blusukan" ini juga terbukti sukses mendongkrak popularitas dan elektabilitas Jokowi sehingga beliau mampu memenangkan pertarungan Pilpres saat itu.

Meskipun banyak yang pro dan kontra mengenai personal branding yang dilakukan Jokowi, namun dalam strategi marketing hal ini sah-sah saja. Bahkan saat ini strategi ini banyak ditiru untuk berbagai kepentingan.

Personal branding saat ini merupakan salah satu alat strategi marketing yang sangat populer. Semua orang mulai tokoh masyarakat, artis dan selebritis berlomba-lomba untuk menaikkan personal branding mereka. Semakin banyak follower artinya semakin besar potensi pemasukan.

Menurut data dari salah satu Platform Influencer Marketing terbesar saat ini para artis terkenal seperti Rafii Ahmad dan Ayu Ting-ting menempati peringkat teratas sebagai rangking pertama dan kedua dilihat dari jumlah follower IG mereka.

Dalam 5-besar artis dengan follower terbanyak, ternyata akun IG Presiden Jokowi mampu masuk peringkat 5-besar tersebut. Ini artinya popularitas Presiden Jokowi di media sosial tidak kalah dengan para artis.

Berikut ini peringkat 5-besar tokoh termasuk artis, selebritis dan pejabat pemerintah (Presiden) di Indonesia dengan follower terbanyak.

5-Besar akun IG dengan follower terbanyak di Indonesia, Sumber: starNgage,com
5-Besar akun IG dengan follower terbanyak di Indonesia, Sumber: starNgage,com

Belajar dari Presiden Jokowi, apapun profesi kita saat ini personal branding sangat perlu ditingkatkan sehingga dapat menjadi jalan sukses yang luar biasa dan bahkan mungkin diluar bidang yang kita geluti saat ini.

Personal branding memang identik dengan pencitraan, namun ini adalah pencitraan yang positif yang dilandasi dengan kejujuran dan kebaikan untuk banyak orang.

Untuk menguji apakah personal branding yang kita lakukan saat ini sudah benar arahnya adalah dengan bertanya kepada diri sendiri apakah yang kita lakukan saat ini memberikan manfaat yang nyata bagi orang lain atau sebaliknya.

Bila memang tujuannya baik, mari kita lakukan, berlomba melakukan kebaikan dan manfaat bagi sesama. Tidak perlu risau dengan cap "pencitraan" karena orang yang mengatakan demikian sebenarnya juga sedang melakukan "pencitraan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun