Mereka harus tahu meskipun musuh yang dihadapi berat namun mereka tidak berjuang sendiri, kita sebagai orang tua selalu siap sedia mendampingi mereka "mengalahkan musuh".
Ketiga
Menanamkan sebuah bentuk disiplin diri, di mana sisi buruk teknologi itu sendiri diperlakukan seperti "musuh"-sesuatu yang berbahaya dan selalu mengancam hidup mereka.
Bentuk disiplin diri yang yang dimaksud disini bukan displin diri ala militer yang hanya sesuai untuk sebagian kecil individu idealis yang memiliki kemauan keras yang luar biasa.
Namun sebuah bentuk disiplin diri untuk senantiasa waspada menghadapi musuh yang selalu mengancam dan merampas kehidupan mereka. Sehingga anak-anak dan remaja merasa selalu tertantang untuk mengalahkan "musuh" mereka, setiap hari dan sepanjang waktu.
Demikian hal-hal penting yang perlu kita ketahui untuk menyelamatkan anak-anak dan remaja dari gangguan kecanduan gadget bukan hanya dengan sekadar melarang dan membatasi.
Saatnya kita merubah pendekatan displin diri dengan memahami psikologis mereka, mendampingi mereka melawan para predator, pemangsa psikologis orang yang berusaha menarik perhatian mereka untuk dijadikan "target iklan" berikutnya tanpa peduli dengan kerusakan psikologis korbannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H