3. Berpotensi menyebabkan stres
Melakukan multitasking terus menerus dalam jangka waktu lama dapat berpotensi memicu stres. Jika dibiarkan terus menerus, hal ini akan memicu burnout dan kecemasan.
Karyawan yang stres dan kemudian sakit, produktivitasnya akan menurun dan pada akhirnya akan merugikan perusahaan.
4. Menurunkan kualitas dan efisiensi kerja
Perilaku multitasking bisa berujung pada sulitnya mengatur pikiran dan menyaring informasi yang tidak logis. Tanpa disadari, pekerjaan yang dilakukan secara multitasking menjadi tidak efisien.
5. Penurunan fokus
Salah satu dampak negatif multitasking adalah penurunan fokus. Penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang multitasking lebih sulit untuk fokus dan lebih mudah terdistraksi.
Demikian beberapa kelemahan dari multitasking yang harus kita pahami sebelum melakukan multitasking dalam kegiatan sehari-hari baik di rumah maupun di tempat kerja.
Untuk mengeliminasi dampak negatif dari multitasking di atas, salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan mengubah multitasking menjadi Task Switching melalui pembuatan "To Do List".
"To Do list" merupakan sebuah daftar kegiatan atau tugas-tugas yang harus kita kerjakan sehingga tidak ada kegiatan penting yang terlewatkan karena semua telah dicatat di dalam daftar tersebut.
Task Switching adalah berpindah-pindah dari satu tugas ke lainnya dalam satu proses kerja. Dengan switching ini kita bisa melakukan banyak tugas secara berganti-ganti sesuai dengan "to do list"yang telah kita susun sebelumnya.