Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kesalahan Dasar yang Paling Sering Dilakukan oleh Pebisnis Pemula yang Jarang Disadari

6 November 2021   11:09 Diperbarui: 7 November 2021   07:29 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah beberapa bulan Budi berusaha merealisasikan idenya untuk membuat program efisiensi proses produksi untuk perusahaan manufaktur. 

Idenya berawal dari sistem "kanban" dalam proses manufaktur untuk mengurangi waktu tunggu dan pemborasan lain serta mendukung konsep "just in time" dalam sebuah sistem manufaktur yang ramping.

Ide Budi dalam hal ini menawarkan sebuah inovasi baru, yaitu dengan mengkodekan label atau marking yang biasanya berupa tulisan (kanban) menjadi sebuah "barcode" sederhana. 

Dengan menggunakan barcode informasi bisa "dibaca" oleh mesin sehingga proses selanjutnya akan otomatis berjalan sesuai info pada barcode.

Setelah beberapa bulan menyiapkan semuanya sendiri, mulai dari ide awal, menggarap programnya di komputer, uji coba mengkonversi data ke dalam barcode dan membaca (scanning) barcode, akhirnya program ini selesai juga.

Langkah selanjutnya adalah menawarkan kepada perusahaan yang membutuhkan. Namun ternyata sampai beberapa bulan setelahnya belum ada perusahaan yang mau membeli program ini. 

Berbagai alasan dikemukan antara lain, perusahaan belum membutuhkan program tersebut, perusahaan ingin menggunakan namun program ini tidak bisa berdiri sendiri dan harus terintegrasi dengan sistem yang sudah ada dan perusahaan belum siap mengubah seluruh sistem yang ada karena diperlukan investasi yang besar. 

Dan berbagai macam alasan lainnya sehingga produk ini tidak ada yang membeli. Sayang sekali produk yang sebenarnya bagus namun gagal karena konsumen tidak membutuhkannya, setidaknya untuk saat itu.

Online monitoring system pada Lini Produksi (Sumber: www.industr.com)
Online monitoring system pada Lini Produksi (Sumber: www.industr.com)

Ini adalah sebuah contoh kisah kegagalan pebisnis pemula dalam menjual produk. Meskipun produk baru tersebut didesain dengan sangat bagus, inovatif dan kreatif namun ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan konsumen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun