Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sepanjang Jalan Kenangan, Menemukan Hakekat Rasa Pada Sepincuk Pecel Tumpang Legenda

4 November 2021   21:16 Diperbarui: 4 November 2021   21:34 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Pecel Tumpang dalam wadah daun pisang atau pincuk, sumber: netlify.app

Jalan Dhoho adalah pusat keramaian di kota Kediri sejak jaman dahulu kala, di sepanjang jalan tersebut berjajar pertokoan yang selalu ramai dengan orang-orang yang lalu lalang baik yang sekedar cuci mata atau berbelanja di toko-toko disepanjang jalan tersebut.

Menjelang tengah malam, ketika toko-toko mulai tutup justru aktifitas di depan toko mulai menggeliat. Di emperan toko-toko yang tutup tersebut penjual makanan khas kota Kediri mulai menata dagangannya.

Aktifitas ini berlangsung setiap hari tanpa ada liburnya, dan biasanya lebih ramai lagi pada akhir pekan di awal bulan dimana para perantau atau kaum muda yang kuliah di luar kota biasanya pulang kampung.

Sejak awal tahun 1990-an kuliner pecel dan tumpang di sepanjang jalan Dhoho di pusat kota Kediri mulai dikenal luas baik oleh masyarakat kota Kediri maupun luar kota dan menjadi destinasi wisata kuliner malam.

Sebenarnya ada beberapa wisata kuliner malam di kota Kediri, namun kuliner pecel tumpang di sepanjang jalan Dhoho adalah destinasi yang paling ngangeni dan melegenda.

Yang membuat beda adalah bukanya benar-benar malam, di atas pukul 9 malam menunggu toko-toko tutup sehingga emperannya bisa dipakai untuk jualan. Dan di sepanjang jalan tersebut ada banyak penjual pecel tumpang sehingga banyak pilahan sesuai dengan selera kita dan masing-masing juga ramai dengan pembeli.

Sebagai "cah" Kediri, yang lahir dan besar di kota Kediri sejak kecil saya sangat menyukai makanan khas pecel Kediri. Meskipun setiap hari makan pecel tumpang saya tidak pernah bosan, makanan ini menjadi makanan favorit saya dan keluarga dan warga Kediri pada umumnya.

Biasanya kalau pagi hari disekitar rumah ada yang jual nasi pecel, tumpang dan jenang kolak. Yang beli selalu antri, selalu ramai dan tidak ada bosannya. Pemandangan seperti itu terjadi dimana-mana di wilayah Kota Kediri karena pecel tumpang merupakan makanan favorit warga kota Kediri.

Sebenarnya pecel bukan hanya populer di kota Kediri, di kota lain seperti Blitar, Nganjuk, Madiun dan juga di wilayah Yogyakartan dan Jawa Tengah kuliner pecel juga terkenal. Bahkan orang mungkin lebih mengenal pecel Madium daripada pecel Kediri.

Namun pecel Kediri mempunyai keunikan tersendiri yang tidak dimiliki pecel dari daerah lainnya yaitu kuliner pecel biasanya disandingkan dengan sambal tumpang. Kita bisa memilih pakai sambal pecel saja atau sambal tumpang saja atau campur.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun