Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Belajar dari "Sumpit", Kearifan Hidup di Tengah Kemajuan Teknologi di Era Industri 4.0

3 November 2021   18:58 Diperbarui: 4 November 2021   15:50 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian juga dengan kita semua yang hidup di jaman digital di era industri 4.0 saat ini. Kita yang sudah terbiasa dimanjakan dengan kemajuan teknologi mulai dari gadget, mesin cuci, mobil matic dan masih banyak lagi. Apakah kita masih bisa menjalani hidup seperti biasa tanpa teknologi tersebut ?

Kita yang terbiasa bernavigasi menggunakan GPS via gadget kita, bila hp error, baterai habis atau bahkan hilang apakah kita masih bisa bernavigasi secara manual ? Kita yang terbiasa mengendarai motor atau mobil matic apakah juga terampil mengendarai yang manual ? Kita yang terbiasa menggunakan mesin cuci apakah dapat mencuci secara manual dengan cepat dan bersih?

Ketrampilan dasar seperti di atas merupakan sebagian dari ketrampilan untuk bertahan hidup. Saat ini kita memang hidup di jaman kemajuan teknologi dimana kemungkinan kita menghadapi situasi emergensi seperti di atas sangat lah kecil.

Namun demikian, memiliki ketrampilan dasar untuk bertahan hidup sangat penting ketika kita benar-benar menghadapi situasi yang tidak terduga. Peluang kita untuk melewati masa sulit akan jauh lebih besar dibanding mereka yang tidak punya ketrampilan tersebut.

Bahkan di negara maju seperti di Jepang, warganya juga dilatih cara bertahan hidup menghadapi situasi yang tidak terduga seperti gempa bumi, tsunami dan bencana alam lainnya.

Berbicara mengenai ketrampilan dasar hidup, kita bisa mengacu kepada prinsip-prinsip dasar survival yang biasanya dipelajari oleh para pencinta alam atau pendaki gunung. Ketrampilan tersebut sesuai dengan ketersediaan unsur-unsur survival yaitu Air, Api, Makanan dan Tempat perlindungan.

Dengan demikian ketrampilan dasar yang wajib kita miliki adalah membuat atau mendapatkan air minum, membuat api, mencari dan mengolah makanan serta membuat tempat perlindungan (shelter, camp, tenda).

Namun karena kita hidup di jaman digital atau era industri 4.0 maka ketrampilan dasar yang wajib kita miliki adalah ketrampilan atau kemampuan untuk hidup tanpa mengandalkan teknologi, khususnya teknologi digital.

Banyak ketrampilan dasar dalam kehidupan sehari-hari yang harus tetap kita latih dan kita kuasai meskipun sebagian besar perannya telah digantikan oleh kemajuan teknologi digital.

Sebagai contoh ketrampilan bernavigasi atau menentukan arah atau rute yang harus kita tempuh dalam perjalanan. Bila GPS dari satelit tidak bisa kita akses dari hp atau gawai maka kita harus bisa menggunakan GPS manual, alias Gunakan Penduduk Setempat.

Demikian pula dengan ketrampilan dasar berjalan kaki, bila tidak ada sarana transportasi sama sekali kita harus mampu jalan kaki. Hal yang remeh temeh seperti ini sering kita abaikan, bahkan di antara negara-negara lain warga Indonesia termasuk orang yang "mager" alias tidak suka jalan kaki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun