Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pro dan Kontra "Pencitraan" Dalam Dunia Kerja, Ternyata Dapat Melejitkan Karier

30 Oktober 2021   21:46 Diperbarui: 1 November 2021   09:50 2904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | sumber: envato elements/pressmaster

Untuk memastikan penanganan banjir dilakukan dengan maksimal, pak Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta saat itu tidak segan turun sendiri ke lapangan untuk mengetahui masalah sebenarnya. 

Pada suatu sore menjelang malam, ditengah hujan rintik-rintik bapak Gubernur dengan menggunakan payung menunggui pengerjaan gorong-gorong yang mampet.

Kegiatan ini dilakukan secara spontan jadi tidak diliput oleh media massa, namun kebetulan ada seorang warga yang sedang pulang kerja malam itu melihat kejadian ini.

Kejadian ini dibagikan oleh warganet ke media sosial. Tidak butuh waktu lama, citra diri pak Jokowi di mata masyarakat sangat positif.

Citra sebagai Gubernur yang sungguh-sungguh bekerja keras untuk warganya, mau turun sendiri ke lapangan, sederhana. merakyat dan berbagai citra positif lainnya melekat pada diri pak Jokowi.

Jadi pencitraan itu tidak selalu bermakna negatif, pencitraan juga bisa memberikan dampak yang positif dan berguna bagi perkembangan karier kita.

Tapi tunggu dulu, ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Agar "pencitraan" dapat benar-benar berdampak positif untuk jangka panjang dan memberikan hasil yang nyata maka harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1. Tulus dan ikhlas

Membangun citra diri yang positif harus dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Jangan hanya karena ingin dilihat oleh orang lain apalagi agar dilihat atasan atau bos.

Bila kita hanya "bersandiwara" suatu saat topeng kita pasti akan terbuka dan bila itu terjadi bukannya citra positif yang kita dapat namun justru stigma negatif dan cibiran serta cemoohan

2. Jujur dan tanggung jawab

Selalu bersikap jujur bila kita memang tidak tahu atau tidak mampu dan bersedia bertanggung jawab bila terjadi kegagalan atau kesalahan dalam tindakan yang kita lakukan. Termasuk kegagalan dan kesalahan yang dilakukan bawahan kita adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai atasan.

3. Jadilah orang kompeten

Semakin tinggi karier yang kita raih semakin besar tugas dan tanggung jawab yang kita emban. Syarat utama agar kita dapat mengerjakan tugas dan dan tanggung jawab kita dengan baik adalah kita harus benar-benar menguasai pekerjaan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun