Sebagai pelopor menu sante buntel tertua di Bandung. Waroeng Sate Kardjan hanya menempati sebuah bangunan sederhana dengan gaya jadul.Â
Di dindingnya terdapat pajangan berupa poster menu dan lukisan wayang. Untuk menunya terdiri dari beraneka macam sate namun menu paling favorit adalah sate buntel yang jadi juara di sini.
Sate buntel sebenarnya merupakan makanan khas Surakarta yang diolah dari daging kambing cincang dan dibungkus dengan lemak kambing kemudian dibakar dengan bumbu khas merica dan kecap manis.Â
Sate buntel di sini disajikan dengan menggunakan hotplate. Sebagai pendampingnya, juga diberikan tiga piring kecil yang masing - masing berisi bumbu kacang, bumbu sambal kecap dan satu piring lagi berisi acar meliputi potongan tomat, kol, timun, dan irisan bawang merah.
Daging buntelnya terasa empuk dan tidak terlalu manis, bahkan tidak alot saat digigit. Selain itu, potongan dagingnya juga sempurna dan tidak terlalu besar, sehingga mudah ditelan bulat-bulat.
Selain sate, Waroeng Sate Kardjan juga menyediakan menu lainnya diantaranya adalah gulai tulang, kambing guling, gulai kambing, tongseng kambing, nasi goreng kambing, tongseng daging sapi, dan aneka minuman menyegarkan.
Destinasi yang ketiga mungkin sudah banyak yang mengetahuinya karena sangat populer, apalagi kalu bukan Sate Maranggi. Sate Maranggi Purwakarta yang sangat legendaris adalah Sate Maranggi Haji Yetti di daerah Cibungur, Purwakarta.Â
Lokasinya cukup strategis berada di pinggir jalan utama Cikampek Purwakarta. Bila sedang melintas ruas toll Cipali bisa keluar exit toll Cikopo atau bila melewati jalan toll Purbaleunyi bisa keluar exit toll Sadang.
Warung Sate Maranggi Haji Yetty sudah berdiri sejak tahun 1985 dan meskipun lokasinya agak keluar kota namun tidak menyurutkan niat pelanggannya untuk mendatanginya.Â
Apalagi tidak jauh dari situ terdapat banyak kompleks perindustrian sehingga banyak orang-orang kantoran kalau siang datang kesana untuk makan siang atau menjamu relasi.