Kedua efisiensi perlu ditingkatkan dengan metode pertanian yang tepat dengan melakukan edukasi dan penyuluhan secara intensif kepada para petani oleh petugas penyuluh pertanian.
Dan yang paling penting adalah bagaimana memotong rantai distribusi Logistik, mengurangi pemain yang terlalu banyak. Di sini peran Koperasi Pertanian dan BULOG sebagai penyangga harus dimaksimalkan sehingga hasil panen dari petani atau Koperasi Petani langsung ditampung oleh BULOG untuk menyederhanakan rantai distribusi.
Selain jagung yang lebih prioritas sebenarnya adalah kedelai karena produksi kedelai lokal hanya menyumbang 10% kebutuhan kedelai Nasional. Secara global produsen kedelai terbesar di dunia adalah Amerika serikat dengan total produksi 117 juta ton per tahun atau setara dengan 35% produksi kedelai dunia. Indonesia menempati urutan ke 13 dunia dengan total produksi 968 ribu ton atau hanya 0.3 % dari total produksi dunia.
Selain produktivitas, luas lahan pertanian juga sangat kecil karena sentra pertanian kebanyakan ada di Pulau Jawa yang luasnya terbatas. Salah satu kendala sentra pertanian di luar Jawa adalah ongkos angkut atau biaya logistik yang tinggi.Â
Untuk mengembangkan pertanian di luar Jawa dalam skala yang mega-agriculture diperlukan teknologi terkini mulai dari pengolahan lahan sampai dengan memanen dan menyimpan hasil pertanian agar kualitasnya tetap terjaga dengan baik.
Bila kita mau menghadapi kenyataan dan menyelesaikan masalah diatas, banyak "Pekerjaan Rumah" pemerintah yang harus segera mulai dikerjakan. Ini adalah jalan sulit yang harus ditempuh oleh Pemerintah dan seluruh komponen masyarakat agar pertanian di Indonesia bisa naik kelas, minimal masuk 5 besar dunia sesuai dengan jumlah penduduk dan luas wilayah Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H