The Body Shop didirikan di Inggris oleh Dame Anita Roddick pada tahun 1976. Perusahaan ini mempelopori pembuatan dan penjualan kosmetik yang menggunakan bahan-bahan alami dan menentang pengujian produk kosmetik pada hewan.
Sampai dengan tahun 1980an Perusahaan ini berkembang pesat dan menjadi salah satu merek paling terkenal di pasar kosmetik dunia saat itu. Namun pada awal tahun 2000-an, para pesaing mulai bermunculan seperti Boots dan Lush. Penantang baru ini juga mengembangkan rangkaian kecantikan alami yang serupa dan mengambil pangsa pasar The Body Shop.
Pada tahun 2006, The Body Shop diakusisi oleh L'Oreal dengan harga sekitar 940 juta euro.  Salah satu alasan akusisi ini karena The Body Shop merupakan brand yang ramah lingkungan. L'Oreal berusaha memadukan merek yang mempunyai nilai berlawanan karena pada saat itu L'Oreal ditengarai  menggunakan bahan-bahan yang telah diujikan pada hewan pada produk-produknya. Sementara The Body Shop secara terbuka menentang pengujian pada hewan.
Dibawah manajemen L'Oreal, perusahaan terus berkembang dan pada tahun 2016 total penjualan The Body Shop mencapai 886 juta euro ($ 975 juta). Secara keseluruhan penjualan L'Oreal pada tahun tersebut sebesar 25,8 miliar euro, sehingga The Body Shop hanya merupakan bagian kecil dari portofolio L'Oreal, hanya sekitar 3,5% dari total penjualan L'Oreal.
Pada tahun 2017, L'Oreal menjual The Body Shop dijual ke grup kosmetik Brasil Natura dengan harga sebesar 1 miliar euro ($ 1,1 miliar). Dibawah manejemen Natura yang memiliki kesamaan nilai, The Body Shop terus berkembang menjadi salah satu rantai gerai kosmetik terbesar di dunia dengan 2,800 toko di 70 negara. Pada tahun 2020 yang diwarnai dengan perlambatan ekonomi karena Pandemi covid-19, total penjualan The Body Shop justru naik sebesar 6,7%
The Body Shop masuk ke Indonesia pertama kali pada Desember 1992 di Jakarta dengan sistim franchise. The Body Shop berkembang pesat dan pada tahun 2019 jumlah toko mencapai 145 toko yang tersebar di 53 kota di Indonesia. Jumlah Ini mengungguli Amerika dan Australia dan merupakan yang terbanyak kedua setelah Inggris, sebagai pusatnya.
Berbeda dengan perusahaan kosmetik pada umumnya, The Body Shop menekankan pengunaan bahan-bahan alami untuk kehidupan yang sehat melalui produk yang simple dan menyegarkan. Konsep ini menarik konsumen melalui pendekatan yang masuk akal dan menciptakan ruang pasar baru dalam industri yang terbiasa bersaing dengan formula tertentu.
The Body Shop menciptakan ruang pasar baru dengan mengambil arah yang berlawanan dengan trend  industri kosmetik saat itu. Perusahaan ini mengubah daya tarik emosional menjadi daya tarik fungsional. Daya tarik emosional ini adalah faktor-faktor yang selama ini diperebutkan di industri kosmetik. Industri kosmetik bukan hanya menjual kosmetik, mereka menjual kecantikan, glamour, kemewahan, harapan dan impian. Secara rata-rata biaya iklan mencapai 85% dari total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan kosmetik.
Dengan melepaskan daya tarik emosianal, perusahaan dapat menurunkan biaya yang sangat besar. Pertama biaya packaging atau kemasan dapat dipangkas karena konsumen tidak mendapatkan nilai dari uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat kemasan yang mewah dan mahal. Mereka menggunakan botol plastik biasa yang bisa diisi ulang. Kedua biaya iklan yang dikeluarkan juga sangat sedikit karena konsumen tidak mendapatkan nilai guna dari iklan.