Mohon tunggu...
Rudy Subagio
Rudy Subagio Mohon Tunggu... Lainnya - Just ordinary people, photograph and outdoors enthusiast, business and strategy learner..

Hope for the Best...Prepare for the Worst ...and Take what Comes. - anonymous- . . rudy.subagio@gmail.com . . Smada Kediri, m32 ITS, MM48 Unair

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Poka-yoke (Mistake Proofing) dalam Manajemen Kaizen (Lean Manufacturing System)

23 Agustus 2021   13:19 Diperbarui: 23 Agustus 2021   13:42 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Poka-yoke didasarkan pada fakta bahwa orang berbuat salah itu manusiawi, namun jangan sampai kesalahan tersebut menyebabkan defect pada produk, oleh karena itu harus dirancang suatu sistem yang anti salah. 

Semua kegiatan binis dapat disebut sebagai sebuah proses, baik proses produksi barang maupun jasa, dan pada setiap tahapan proses ada potensi terjadi defect oleh karena itu defect harus dihilangkan pada setiap mata rantai proses.

Dalam manajemen Kaizen, pada dasarnya penyebab defect adalah penyimpangan dari standar yang sudah ditetapkan, dan penyimpangan tersebut bisa berasal dari :

  1. Prosedur atau standar yang buruk
  2. Mesin-mesin yang digunakan
  3. Bahan baku yang tidak standar
  4. Tools yang aus
  5. Kesalahan manusia

Semua sumber penyimpangan diatas dapat diprediksi dan di antisipasi kecuali "kesalahan manusia". Kesalahan manusia tidak dapat diperkirakan dan terjadi begitu saja sehingga menyebabkan defect, contohnya adalah :

  • Lupa
  • Salah paham atau belum mengerti
  • Identifikasi yang salah
  • Kurang pengalaman
  • Mengabaikan aturan atau prosedur
  • Tidak disengaja atau kecerobohan
  • Kelambatan
  • Standarisasi yang buruk
  • Tidak terduga (operasi mesin tiba-tiba error atau trouble, dll.)
  • Disengaja (sabotase)

Poka-yoke merupakan sebuah sistem anti salah yang tidak mengandalkan manusia dalam mendeteksi sebuah kesalahan dan sistem ini juga langsung memberitahukan saat itu juga bila terjadi kesalahan.

Poka-yoke adalah sebuah metode yang menggunakan sensor atau seperangkat alat untuk menangkap kesalahan yang mungkin terlewatkan oleh operator atau pekerja. Poka-yoke mendeteksi kesalahan, memberikan peringatan, dan dapat menghentikan proses yang sedang berjalan.

Secara teknis cara kerja Poka-yoke dikelompokkan menjadi tiga metode utama yaitu :

  • Metode kontak : berfungsi dengan mendeteksi apakah perangkat penginderaan melakukan kontak dengan bagian atau objek dalam proses
  • Metode hitung : sebuah sensor menghitung berapa kali suatu bagian digunakan atau suatu proses dilakukan dan proses berikutnya bisa berjalan hanya ketika jumlah yang tepat tercapai.
  • Metode urutan Langkah : menggunakan sensor untuk menentukan apakah suatu gerakan atau langkah dalam suatu proses telah terjadi. Jika sebuah langkah tidak terjadi atau terjadi di luar urutan, sensor memberi sinyal timer atau perangkat lain untuk menghentikan mesin dan memberi peringatan kepada operator.

Dalam industri manufaktur banyak contoh aplikasi dari Poka-yoke digunakan untuk mengontrol dan memastikan proses berjalan sesuai standar dengan menggunkan perangkat seperti limit-switch, pressure regulator, photo-electric switch, dan masih banyak lagi.

Dalam kehidupan sehari-hari juga banyak aplikasi dari Poka-yoke ini contohnya pada alat pemanas air (water heater) yang otomatis akan mati bila air sudah mendidih, pada tandon air yang pompanya akan mati sendiri atau valve menutup bila airnya penuh, sensor pintu otomatis dan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun