Ketika mendengar istilah bajak laut, bagi banyak orang hal tersebut memunculkan gambaran yang disebut era keemasan dari pembajakan yang terjadi pada abad ke-17 dan abad ke-18 yang bersamaan dengan nama para bajak laut legendaris seperti Blackbeard. Banyak juga yang langsung memunculkan gambaran bajak laut dalam film Captain Jack Sparrow serta animasi bajak laut yang terkenal yaitu One Piece.
Dalam era bajak laut, terdapat sebuah sistem yang cukup menarik bernama privateer.
Privateer itu berbeda dengan bajak laut pada umumnya. Umumnya bajak laut bebas untuk merampok kapal atau pun daerah tertentu sesuka hati mereka. Namun seperti namanya, privateer ini memang sama bajak laut tetapi mereka terikat kontrak dengan kerajaan atau negara tertentu, yang membuat mereka tidak bisa seenak jidat dalam menyerang suatu daerah tertentu.
Privateer merupakan bajak laut yang ditugaskan oleh pemerintah untuk melakukan kegiatan menyerang serta merampok armada musuh. Mereka berlayar dengan kapal bersenjata milik pribadi untuk merampok kapal dagang dan menjarah permukiman milik kerajaan lawan. Jadi, serangan dan perampokan yang mereka lakukan itu sudah mendapat izin dari raja atau ratu tempat kerajaan mereka mengabdi. Bisa dibilang mereka ini merupakan "Anjing Pemerintah".
Surat izin atau lisensi menyerang atau merampas yang diterbitkan oleh suatu kerajaan, dimana biasanya dalam surat tersebut terdapat sebuah stempel dari kantor laksamana laut dari kerajaan tersebut. Dengan adanya surat ini maka semua kapal rampasan dan isinya bisa disita dan dijual atas nama kerajaan.Â
Lalu privateernya dapat apa dari penyerangan tersebut? Privateer yang mempunyai surat akan kebagian jatah sesuai dengan perjanjian dan peraturan yang berlaku. Jadi para privateer tersebut tetap mendapatkan keuntungan dari hasil jerih payah mereka.
Namun terkadang, beberapa privateer sering melampaui batas, mereka melakukan serangan terhadap kapal yang bukan merupakan target negara mereka untuk mendapatkan hasil lebih tentunya. Mereka melakukan hal tersebut secara diam-diam agar tidak diketahui oleh pemerintah. Hal ini menyebabkan garis batas antara privateer dengan bajak laut biasa menjadi tidak jelas.
Hampir semua negara yang mempunyai pantai pada era bajak laut pasti mempunyai yang namanya privateer. Karena pada masa itu antara satu negara dengan negara lainnya jarang ada yang akur. Dan privateer ini bisa dibilang merupakan bisnis yang cukup menjanjikan pada masa itu, Jadi kalo urusan privateer, negara-negara yang pastinya punya seperti negara Inggris, Spanyol, dan Perancis yang pastinya juga mempunyai privateer walaupun sebutannya bukan privateer tetapi corsair. Bahkan Kekaisaran Ottoman juga mempunyai privateer.
Istilah corsair terkait dengan Laut Mediterania, di mana, dari sekitar akhir abad ke-14 hingga awal abad ke-19, Kekaisaran Ottoman berduel dengan negara-negara Kristen di Eropa untuk mendapatkan supremasi maritim. Di kedua sisi, perjuangan dilakukan dengan angkatan laut konvensional dan bandit laut yang direstui negara yang disebut corsair. Corsair pada dasarnya adalah privateers, meskipun istilah corsair membawa konotasi religius tambahan karena konflik antara kekuatan Muslim dan Kristen.
Istilah corsair khusus untuk Mediterania. Nama ini berasal dari boucan Prancis, panggangan untuk mengasapi daging, dan pertama kali diaplikasikan pada pemburu liar Prancis yang tinggal di Hispaniola Barat pada awal abad ke-17. Mereka kebanyakan bertahan hidup dengan berburu hewan liar, tetapi mereka juga melakukan pembajakan ketika ada kesempatan.
Terus gimana sih pandangan negara terhadap privateer?
Walaupun beberapa dari privateer memakai kapal angkatan laut, bahkan ada juga sebagian anggotanya yang merupakan anggota angkatan laut. Tapi privateer ini statusnya lepas dari royal navy yang merupakan angkatan perang Inggris karena melegalkan pembajakan. Makanya privateer ini sering sekali bertindak brutal dalam menjalankan tugasnya, kenapa? Itu untuk memastikan mereka dapat untung.
Ada beberapa nama privateer yang terkenal seperti Sir Francis Drake dari Inggris, Miguel Enriquez dari Puerto Rico, dan juga Khairuddin Barbarossa dari Turki. Menariknya Khairuddin Barbarossa ini walaupun seorang privateer tetapi dia dianggap sebagai bajak laut muslim terbesar sepanjang sejarah.
Sir Francis Drake. Walaupun dia seorang privateer tetapi dia memiliki gelar "sir" yang merupakan gelar bangsawan. Kok bisa? Karena dia di Inggris dianggap sebagai pahlawan perang terutama dalam melawan kolonis Spanyol di Amerika Selatan. Sir Francis Drake juga dikenal sebagai penjelajah yang sudah berhasil mengelilingi dunia dengan kapalnya yang bernama 'Golden Hind". Jadi wajar saja kalau Sir Francis Drake ini mendapatkan gelar bangsawan, walaupun oleh Spanyol tetap dianggap sebagai bajak laut.
Menariknya sebuah sistem privateer ini dijadikan inspirasi oleh Eichiiro Oda, penulis serial One Piece untuk sebuah sistem dengan nama shichibukai. Walaupun menjadi inspirasi, tetap ada perbedaan antara privateer dan shichibukai.Â
Kalau privateer ini termasuk orang-orang yang dimanfaatkan pemerintah untuk menjadi pasukan tambahan, dan kebanyakan dari mereka menjadi privateer tentu saja karena uang. Tetapi ada juga yang rela menjadi privateer sebagai wujud pengabdian terhadap tanah airnya. Sedangkan shichibukai ini bisa dibilang porsinya lebih besar, mereka dibentuk untuk menyeimbangkan dunia.
Seiring berakhirnya era keemasan bajak laut pada pertengahan abad ke 19, profesi sebagai privateer tentu juga berakhir. Sampai pada tahun 1856 di Prancis dibuatlah sebuah perjanjian tentang privateer, perjanjian ini dikenal dengan nama "The Paris Declaration Respecting Maritime Law". Intinya perjanjian ini dibuat untuk menghentikan sistem privateer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H