Mohon tunggu...
Rudy Hidayat
Rudy Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta || 20107030146

Hanya melakukan apa yang disukai selama tidak melanggar aturan dan yang menjadi kewajiban, selebihnya tidak ada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Privateer, Sebuah Sistem yang Mirip Shichibukai pada Era Bajak Laut

6 April 2021   22:04 Diperbarui: 6 April 2021   22:41 2413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ermuda Gazette 12 November 1796 (wikipedia.org)
ermuda Gazette 12 November 1796 (wikipedia.org)
Dilansir dari Bermuda Gazette yang terbit pada tanggal 12 November 1796, disini mereka memanggil semua kapal entah itu bajak laut, pelaut biasa, ataupun nelayan. Pokoknya siapapun yang memiliki kapal. Mereka dipanggil untuk menjadi privateer, untuk melawan Spanyol dan sekutu. Mungkin seperti sebuah lowongan pekerjaan pada saat itu.

Terus gimana sih pandangan negara terhadap privateer?

Walaupun beberapa dari privateer memakai kapal angkatan laut, bahkan ada juga sebagian anggotanya yang merupakan anggota angkatan laut. Tapi privateer ini statusnya lepas dari royal navy yang merupakan angkatan perang Inggris karena melegalkan pembajakan. Makanya privateer ini sering sekali bertindak brutal dalam menjalankan tugasnya, kenapa? Itu untuk memastikan mereka dapat untung.

Ada beberapa nama privateer yang terkenal seperti Sir Francis Drake dari Inggris, Miguel Enriquez dari Puerto Rico, dan juga Khairuddin Barbarossa dari Turki. Menariknya Khairuddin Barbarossa ini walaupun seorang privateer tetapi dia dianggap sebagai bajak laut muslim terbesar sepanjang sejarah.

Sir Francis Drake. Walaupun dia seorang privateer tetapi dia memiliki gelar "sir" yang merupakan gelar bangsawan. Kok bisa? Karena dia di Inggris dianggap sebagai pahlawan perang terutama dalam melawan kolonis Spanyol di Amerika Selatan. Sir Francis Drake juga dikenal sebagai penjelajah yang sudah berhasil mengelilingi dunia dengan kapalnya yang bernama 'Golden Hind". Jadi wajar saja kalau Sir Francis Drake ini mendapatkan gelar bangsawan, walaupun oleh Spanyol tetap dianggap sebagai bajak laut.

Menariknya sebuah sistem privateer ini dijadikan inspirasi oleh Eichiiro Oda, penulis serial One Piece untuk sebuah sistem dengan nama shichibukai. Walaupun menjadi inspirasi, tetap ada perbedaan antara privateer dan shichibukai. 

Kalau privateer ini termasuk orang-orang yang dimanfaatkan pemerintah untuk menjadi pasukan tambahan, dan kebanyakan dari mereka menjadi privateer tentu saja karena uang. Tetapi ada juga yang rela menjadi privateer sebagai wujud pengabdian terhadap tanah airnya. Sedangkan shichibukai ini bisa dibilang porsinya lebih besar, mereka dibentuk untuk menyeimbangkan dunia.

Seiring berakhirnya era keemasan bajak laut pada pertengahan abad ke 19, profesi sebagai privateer tentu juga berakhir. Sampai pada tahun 1856 di Prancis dibuatlah sebuah perjanjian tentang privateer, perjanjian ini dikenal dengan nama "The Paris Declaration Respecting Maritime Law". Intinya perjanjian ini dibuat untuk menghentikan sistem privateer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun