Mohon tunggu...
Rudy Hidayat
Rudy Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta || 20107030146

Hanya melakukan apa yang disukai selama tidak melanggar aturan dan yang menjadi kewajiban, selebihnya tidak ada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sang Raja Bajak Laut, Henry Every!

24 Maret 2021   13:22 Diperbarui: 24 Maret 2021   13:30 3224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Henry Every (Sumber: history.com)

Henry Every terkenal karena menjadi salah satu bajak laut yang melarikan diri dengan jarahannya tanpa ditangkap atau dibunuh dalam pertempuran. Meskipun karir Henry Every sebagai bajak laut hanya bertahan sebentar yakni hanya sekitar dua tahun, tetapi kisahnya tersebut mampu menjadi sorotan dalam sejarah, menginspirasi orang lain untuk melakukan pembajakan, dan melahirkan karya sastra.

Henry Every diketahui lahir pada 20 Agustus 1659 di desa Newton Ferrers, Inggris. Terdapat beberapa versi dari nama bajak laut ini seperti Henry Every, Henry Avery, John Avery, Jack Avery, dan nama dia yang terkenal Benjamin Bridgeman alias Long Ben.

Henry Every sudah berlayar, berpindah dari kapal ke kapal sejak usia muda. Mulai dari kapal pedagang, kapal pengangkut kayu, kapal royal navy, sampai katanya Henry Every juga pernah menjadi kru di kapal angkatan laut yang membombardir Aljir, ibukota Aljazair pada tahun 1671.

Dia sempat berlayar ke teluk Meksiko, hingga akhirnya ke Karibia. Kisah hidup Henry Every muda didapat pada buku "The Life and Adventures of Capt. John Avery" yang ditulis oleh Adrian Van Broeck pada tahun 1709. Adrian Van Broeck kabarnya merupakan nama samaran dari seseorang yang pernah menjadi tawanan Henry Every. Namun, tidak ada yang tau terkait kebenaran buku tersebut sampai sejauh mana.

Nama Henry Every mulai muncul di catatan sejarah sebagai kru dari kapal perang Charles II. Kapal tersebut merupakan kapal swasta yang disewa Inggris untuk menjarah kapal Prancis di laut Karibia. Tetapi ternyata, dokumen izin mereka yaitu "Letter of Marque" untuk menjarah kapal-kapal Prancis ini tidak kunjung turun.

Pada akhirnya Henry Every beserta kru lainnya menganggur selama beberapa bulan, akhirnya pada Mei 1694, Henry Every memimpin para kru lainnya untuk melakukan pemberontakan dan merebut kapal Charles II.

Setelah itu Henry Every mendeklarasikan dirinya sebagai seorang bajak laut serta mengajak para kru disana untuk bergabung bersamanya. Para kru yang menolak bergabung, mereka dikumpulkan dalam sebuah sekoci dan dibiarkan pergi begitu saja.

Henry Every mengganti nama kapal Charles II menjadi Fancy. Kemudian Henry Every berlayar menuju pantai Afrika, dalam sepanjang perjalanannya dia bertemu dengan banyak bajak laut lainnya. Meskipun banyak bertemu bajak laut, Henry Every ini tidak melakukan peperangan dengan mereka, setelah meyakinkan bahwa kapal Fancy bukanlah kapal milik pemerintahan Inggris, banyak dari bajak laut tersebut memilih bergabung ke dalam kru nya Henry Every. Alhasil meskipun dia baru beberapa minggu saja menjadi bajak laut, Henry Every sudah mempunyai pasukan yang begitu besar.

Saat mendeklarasikan diri menjadi bajak laut, Henry Every bilang bahwa dia ingin menjadi kaya raya, sehingga setelah dia menjadi bajak laut dia benar-benar fokus dan konsisten akan tujuannya tersebut. Saat dia tiba di Madagascar, setelah dia merekrut banyak kru, Henry Every langsung mengarahkan kapalnya untuk berlayar menuju Samudra Hindia. Ke wilayah Kekaisaran Mughal yang waktu itu dipimpin oleh kaisar Aurangzeb. Setiap tahunnya Kekaisaran Mughal ini sering mengirimkan satu armada besar untuk mengantar ummat Muslim yang hendak menunaikkan ibadah haji di Mekkah.

Di tahun 1695, berangkatlah sekitar 25 kapal dari Kekaisaran Mughal yang isinya bukan hanya jemaah haji tetapi terdapat juga barang dagangan dan juga harta berharga seperti emas.  Untuk menjarah armada dari Kekaisaran Mughal tersebut, Henry Every mengajak lima bajak laut terkenal lainnya yaitu Thomas Tew, Thomas Wake, Joseph Faro, Richard Want, dan William Mayes untuk menjarah armada tersebut. 

Akhirnya kelompok Henry Every tersebut berhasil menghadang armada Mughal, sebagian kapal dari armada Mughal berhasil melarikan diri kecuali satu kapal pengawal, setelah baku tembak yang terjadi, kapal pengawal tersebut langsung menyerah dan mereka dibiarkan pergi setelah memberikan uang sebesar 50.000 Pounds. Setelah mendapatkan uang tersebut, kelompok Henry Every langsung mengejar armada Mughal yang berhasil melarikan diri. Kelompok Henry Every ini langsung bertemu dengan kapal utama milik kaisar Mughal bernama "Ganj-i-Sawai" yang merupakan kapal terbesar di seluruh India pada saat itu. Kapal tersebut dilengkapi dengan persenjataan yang lengkap dan pengawal yang banyak, namun Henry Every tetap nekat menyerang kapal tersebut. Tembakan meriam Henry Every langsung merobohkan tiang utama dari kapal tersebut. Yang akhirnya Henry Every berhasil menjarah kapal tersebut. Hasil jarahan Henry Every diperkirakan mencapai 600.000 Pounds. Penjarahan tersebut kemudian menjadi cerita yang legendaris yang kemudian Henry Every dijuluki sebagai Raja Bajak Laut.

Akibat penjarahan yang dilakukan oleh Henry Every, Kaisar Aungzeb marah besar. Dia akhirnya menangkap para petinggi perusahaan Inggris yang berada di wilayah India Timur. Karena kaisar Aungzeb meyakini bahwa mereka telah berkonspirasi. Pemerintahan Inggris dan perusahaan-perusahaan Inggris akhirnya memburu Henry Every secara besar-besaran, kepala Henry Every dihargai sekitar seribu Pounds. Nilai tersebut menjadi harga bajak laut terbesar sepanjang sejarah.

Setelah penjarahan legendarisnya, Henry Every langsung berlayar ke pulau Borboun. Disana dia dan krunya berpisah yang kemudian menghilang tanpa kabar.

Cerita keberhasilan Henry Every dalam menjarah armada Kekaisaran Mughal menginspirasi para bajak laut generasi berikutnya. Seperti Blackbeard, Bartholomew Roberts, Calico Jack, Samuel Bellamy, Edward Low, dan bajak laut lainnya.

Saking ceritanya yang begitu populer dan melegenda, kisah Henry Every ini banyak ditulis dan dijadikan buku bahkan ada juga drama tentang kisah petualangannya. Drama yang paling populer berjudul "The Successful Pyrates" yang isinya menceritakan tentang seorang bajak laut yang seharusnya pensiun setelah hanya satu tahun pembajakan dan menjalani sisa hidupnya dengan identitas palsu sebagai orang kaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun