Mohon tunggu...
Rudy Gani
Rudy Gani Mohon Tunggu... -

Merupakan seorang pemuda yang berdedikasi pada isu kemasyarakatan, sosial, politik, ekonomi dan budaya.\r\n\r\nAktif di HMI sebagai anggota dan sempat diberi amanah sebagai Ketua Umum Badko HMI 2010-2012.\r\n\r\nkini, sehari-hari menjadi jurnalis dan freelance di media Online dan beberapa koran cetak baik lokal dan nasional\r\n\r\ndapat dihubungi melalui email: pemudatebet@gmail.com / rudygani@berkata.co.id or follow @Rudygani

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Persamaan Anas dan Jilbabhitam

13 November 2013   17:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:13 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ormas itu membacakan sebuah surat yang 'diklaim' dari seorang pegawai KPK.

Di surat itu dituliskan jika Anas merupakan korban "politik" oleh elit KPK.

"Ada pemaksaan tersangka yang dilakukan oknum KPK kepada Pak Anas," tulisnya.

Itu belum seberapa. Yang lebih dahsyat lagi dalam surat yang ditulis itu "sebenarnya" ada nama SBY dalam BAP Nazaruddin soal aliran dana kampanye di tahun 2009.

Surat itu berkisah jika KPK justru tidak menindaklanjuti BAP Nazaruddin.

Bahkan, tulisnya, KPK tak menggubris fakta penyidikan pada Nazaruddin itu.
Entah karena alasan apa, tulis surat yang dibacakan oleh jubir PPI itu.

Berapapun mahalnya sebuah kebenaran, setiap manusia Indonesia yang masih waras perlu mengawal berbagai informasi dari dua subjek yang sedang hot ini.

Sebab, bisa jadi apa yang dianggap "salah" merupakan sebuah "kebenaran" yang sesungguhnya.

Karenan ini bukan soal persepsi atau pembenaran apalagi membela koruptor yang dituduhkan pada Anas atau membela "akun sensasi" seperti yang dituliskan "Neng Jilbabhitam". Bukan.

Peristiwa ini lebih mulia ketimbang apapun. Karena kebenaran dan nasib bangsa dipertaruhkan melalui kasus ini.

Jika memang benar ada dugaan pemerasan oleh TEMPO sebagaimana yang dituliskan Jilbabhitam, maka rakyat tak tahu lagi harus percaya kepada siapa dalam mencari sebuah kebenaran. Karena biar bagaimanapun Pers/media merupakan salah satu pilar demokrasi dan pengawas pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun