Selama pemerintahan Jokowi, deretan proyek infrastruktur telah dibangun, mulai dari pembangunan jalan darat, rel kereta api, jembatan, bandar udara, hingga pelabuhan laut.Â
Hal ini dikarenakan Jokowi berpegang teguh bahwa program pembangunan infrastruktur merupakan bagian dari implementasi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung "Whoosh" merupakan salah satu terobosan pemerintah Jokowi dalam meningkatkan kinerja transportasi massal di Indonesia.Â
Sebagai kereta cepat pertama yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara, "Whoosh" menjadi pelengkap ekosistem transportasi kereta api melalui potensi pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta juga daerah-daerah di sekitarnya dan juga akan berkontribusi terhadap peningkatan pembangunan, pertumbuhan, pengembangan perekonomian wilayah dan kawasan.
Kehadiran "Whoosh" mendapatkan sambutan yang cukup baik sejak mulai beroperasi pada 17 Oktober 2023 lalu.Â
Terhitung hingga 24 Januari 2024, tepat 100 hari beroperasi, Whoosh telah mengangkut 1,45 juta penumpang.Â
Jumlah perjalanan harian kereta cepat Whoosh telah ditambah dari 14 menjadi 40 perjalanan, dan total 48 perjalanan pada akhir pekan.Â
Jumlah penumpang tertinggi yang diangkut dalam sehari tercatat 21.537 orang, sementara tingkat keterisian kursi harian tertinggi dilaporkan mencapai 99,6 persen.
Kereta Cepat Jakarta Bandung telah merevolusi perjalanan antara Jakarta dan Bandung, mengubahnya dari berbasis jalan raya menjadi berbasis rel, yang mana hal ini dapat membantu mengurangi kemacetan Jakarta hingga Bandung.
Tentu saja, saya juga sangat menantikan kereta "Whoosh" membantu mengantisipasi lonjakan penumpang saat mudik Lebaran tahun ini, yang notabene sangat mirip dengan Chunyun di Tiongkok.Â
Dengan semakin banyaknya orang yang merasakan kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, saya yakin di masa mendatang, pola mobilitas masyarakat Indonesia akan berevolusi dari transportasi individu menjadi pendekatan yang lebih berorientasi pada transportasi massal.