Mohon tunggu...
Rudy Bastam
Rudy Bastam Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis untuk mengingat

Alumnus HI Unair Ex Kuli Tinta Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Easter, Passover, atau Resurrection: Identifikasi Paskah dan Telur Supaya Tidak Degradasi Makna

4 April 2021   21:49 Diperbarui: 4 April 2021   21:54 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan istilah yang tepat oleh orang yang tepat dan kepada orang yang tepat tentu saja tidak akan menimbulkan mis-persepsi. Kesalahan istiliah yang diteruskan turun temurun ini dikuatirkan menjadi dapat mengurangi makna yang sudah dibangun dan diyakini di kalangan penganut Kristen.

Dua kata dalam bahasa Inggris yaitu Easter dan Passover sama-sama diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Paskah. Hal ini yang menurut saya adalah sebuah kelemahan bahasa Indonesia. Sehingga makna Easter dan Passover yang sebenarnya berbeda menjadi sumir.

Penggunaan istilah Easter kini menurut saya silakan saja digunakan asalkan dengan makna melekat bahwa Easter bukanlah Ishtar, dewi Babilonia melainkan adaptasi kata dari Bahasa Jermanik Kuno "Oester" yang memiliki arti bangkit. Tentu saja dalam beberapa kesempatan ada baiknya penganut Kristen sendiri menggunakan kata Passover atau Resurrection Day dalam menyampaikan pesan Paskah. Atau jika tidak mau repot ucapkan saja "Selamat Paskah" sesuai kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Sambil mencari makna dan pengertian Paskah yang sebenar-benarnya. 

Hal ini bukan tanpa alasan. Sebab jangan sampai umat Kristen keseringan menggunakan kata "Happy Easter" hingga pemaknaan Paskah hanya sebatas telur dan kelinci tanpa memahami makna Paskah dalam Perjanjian Baru adalah makna Paskah yang terbarukan. Bukan Paskah hari keluarnya bangsa Yahudi. Bukan pula Paskah "Easter" Ishtar Babilonia. Tapi Paskah yang dipahami sebagai karya penebusan Kristus melalui kematian dan kebangkitanNya. 

Saya pribadi lebih suka mengucapkan "Selamat Hari Kebangkitan" atau "Happy Resurrection Day" yang jelas-jelas memiliki makna melekat sebagai kebangkitan Yesus Kristus dari kematian. Kebangkitan yang memerdekakan manusia dari perbudakan dosa dan lahir baru.

Teman saya kemudian bertanya lagi "Kenapa Paskah selalu digambarkan dengan telur?". "Iya karena telur adalah simbol Kehidupan Baru", jawab saya singkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun