Mohon tunggu...
Rudy Kisaran
Rudy Kisaran Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Tanpa Pungli dan Korupsi

13 Oktober 2016   03:12 Diperbarui: 13 Oktober 2016   09:55 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OTT kemenhub kali ini janganlah cuma menjadi pencitraan semata seperti yang diharap salah seorang oknum DPR, tetapi sebagai momentum start yang menjadi harapan bagi bangsa ini bahwa Indonesia akan semakin baik dan bebas dari Korupsi dan Pungli. Janganlah ott ini dianggap sebagai shock terapi, kesadaran para koruptor itu tak akan pernah ada, mereka wajib ditangkap semua, bukan hanya Kemenhub tetapi  banyak lagi, mungkin saja departemen pendidikan berikutnya hingga tubuh Polri juga. Jika pemberitaan Ott pungli dan korupsi semakin sering ada berarti jalan menuju Indonesia yang bebas dari korupsi dan pungli akan segera terwujud dan saya yakin harapan kita sekarang ini bukan lagi sekedar mimpi, Sekarang ini kita sudah memiliki seorang Presiden yang Jujur dan lebih banyak bekerja daripada berwacana dan beberapa kepala daerah yang benar-benar bekerja demi kemakmuran warganya, kepala daerah yang mampu swadaya membuat jalan aspal hingga daerah terpencil tanpa bantuan pusat, kepala daerah yang berani melawan oknum legislatif yang ingin Korupsi APBD dan mungkin saja tahun 2019 kita lebih berhati-hati lagi memilih wakil kita sehingga mendapatkan yang benar-benar jujur dan bekerja mewakili kita di parlemen. Selama ini banyak warga Indonesia di Hong kong dan Australia prihatin dengan banyak korupsi di negara kita ini akan memiliki harapan bahwa satu dekade lagi Indonesia akan seperti negara tempat tinggal mereka semetara ini, akan bebas dari Korupsi dan pungli  dengan pejabat pemerintahnya yang  benar-benar bekerja demi kesehjateraan warganya.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun