Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Back to work

Refreshing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenangan Natal Masa Kecil, Mari Kita Bersukacita

24 Desember 2024   11:59 Diperbarui: 24 Desember 2024   12:20 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sebagaimana kita tahu perayaan Natal adalah perayaan sukacita kaum Nasrani untuk mengenang hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus pada 25 Desember, dua ribu tahun yang lalu. 

Peristiwa ini berawal dimana pada waktu itu Maria dan suaminya Yusuf sedang berjalan mencari tempat penginapan di malam hari karena Maria pada waktu tengah mengandung bayi yang sudah tiba saatnya untuk melahirkan. 

Singgah di satu penginapan dan penginapan lainnya, ternyata kamar untuk bersalin itu sudah penuh, sehingga para pemilik penginapan menolak. 

Setelah itu, Yusuf dan Maria melihat ada sebuah kandang domba, Yusuf dan Maria mendekati kandang tersebut. 

Di situlah seperti apa yang dikatakan di Kitab Suci, Maria melahirkan Yesus. 

Bayi mungil Yesus terlelap di keheningan malam didampingi ibunya Maria. 

Seorang Raja telah lahir ke dunia.

Dia-lah yang kelak akan menjadi Raja seperti apa yang sudah diramalkan sebelumnya. 

Berbagai tradisi dari berbagai tempat di dunia digelar setiap tahunnya untuk merayakan sukacita kelahiran bayi mungil Yesus.

Dari beribadah di gereja, mendengarkan lagu-lagu Natal, saling mengirimkan kartu ucapan Natal, menonton film bertema Natal, membuat kue, saling berbagi kado, dan berpakaian ala Santa Claus serta memakai baju baru. 

Membaca puisi atau kisah-kisah Natal dari mereka yang mengalaminya juga menjadi kesan yang mengharukan di hari ini. 

Anda punya pengalaman unik dengan seputar Hari Natal? 

Saya punya. 

Ini bukan lagu "Kenangan Masa Kecil" yang dinyanyikan oleh grup musik asal Jayapura, Black Sweet, yang penuh nostalgia itu. 

Di masa kecil, beberapa saat sebelum "Hari-H" saya berkunjung ke rumah seorang teman. 

Di rumahnya sudah terpasang sebuah pohon Natal. 

Teman saya itu dikenal sebagai anak bandel. 

Dia mencoba menyalakan lilin yang tergantung di pohon Natal itu dengan sebatang korek api. 

Setelah nyala, entah disengaja atau tidak, api dari lilin yang menyala itu menyebabkan badan pohon Natal menjadi terbakar. 

Bukan hanya sampai disitu, si jago merah juga merembet membakar barang-barang yang ada di sekitar. 

Pada waktu itu teman saya lagi sendiri di rumah, keluarganya sedang keluar. 

Kontan asap yang muncul dari dalam rumah mengundang perhatian sejumlah orang di luar. 

Orang-orang itu kemudian memasuki rumah untuk mencoba memadamkan api yang semakin berkobar. 

Mereka meredam si jago merah dengan menyiramkan air yang banyak. 

Setelah berhasil meredam api, apa daya pohon Natal sudah hangus. 

Mengetahui demikian, terpaksa keluarga teman saya itu merayakan Natal dengan tidak disertai pohon Natal yang sudah menjadi tradisi setiap tahunnya merayakan sukacita Natal. 

Pohon Natal yang hangus tidak bisa digunakan lagi. Mereka enggan untuk membeli pohon Natal yang baru. 

Itu sekedar inspirasi kisah yang mengesankan. 

Selamat Natal teman-teman. 

Selamat Hari Natal bagi umat Kristiani dimanapun berada. 

Damai sejahtera di Bumi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun