Ada pengalaman gen Z lainnya yang terpaksa menjadikan temannya "ATM".
Kendati transaksi digital menawarkan banyak keuntungan seperti kepraktisan, kemudahan, dan banyak diskon, namun ada tantangan tersendiri pada gen Z yang sepenuhnya bergantung pada metode ini.
Seorang gen Z mengatakan dia terpaksa meminjam uang dari temannya saat berbelanja di tempat yang belum menyediakan fasilitas QRIS.
"Aku terpaksa pinjam uang ke teman," katanya.
Fenomena itu menunjukkan kendati transaksi digital sudah semakin populer, namun belum semua merchant menyediakan fasiltas cashless yang merata.
Hal tersebut menimbulkan fenomena yang unik dimana di saat gen Z yang ketagihan mengunakan transaksi digital terpaksa harus mengutang dulu kepada temannya yang membawa uang tunai.
Namun di balik semua kemudahan dan kepraktisan, metode cashless juga ada negatifnya dimana ada kecenderungan pengeluaran kita menjadi boros.
Tinggal klak klik saja dari smartphone di tangan, kita belanja ini belanja itu, jadinya lama-lama jadi lupa dan ketagihan uang kita keluar terus tanpa terkontrol.
Fenomena ini mirip dengan Doom Spending.?
Pada mulanya Doom Spending itu adalah untuk terapi dengan berbelanja.
Seseorang yang sedang stres mereka berbelanja untuk meredakan kegalauan itu.