Diskon besar-besaran yang diberikan toko, online maupun offline, masih menjadi magnet masyarakat tertarik membeli suatu produk?
Menarik menyimak seperti apa yang dilansir dari channelnewsasia.com yang mengulas bahwa diskon besar-besaran marak terjadi dimana-mana tapi konsumen tak tertarik lagi untuk membeli.
Apa sebabnya?
Para pemilik toko online maupun offline sepertinya sudah mengetahui "psikologis" calon konsumennya.
Si calon pembeli itu akan mengutak-atik, memilah serta memilih barang dengan harga paling murah namun berkualitas baik.
Sepertinya sikap seperti itu juga dialami oleh kita.
Saat kita ingin membeli baju misalnya, maka kita akan mencari baju itu seusai dengan apa yang diinginkan kita baik dari segi kualitas, desain, corak, warna, ukuran atau modelnya.Â
Namun dengan harga termurah.
Harga termurah dengan kualifikasi yang diinginkan itu tentu produk itu yang akan kita beli.
Sesudah memilah dan memilih cocok baik harga serta kualitas nya maka kita tinggal klik "bayar sekarang" di aplikasi online shop.
Namun berdasarkan hasil studi, diskon besar-besaran yang digelar itu kini tak membuat calon pembeli merasa antusias lagi.
Penyebabnya adalah bosan.
Ya, promo dan diskon besar-besaran yang digelar toko-toko kini tak membuat calon pembeli merasa tertarik lagi.
Hal itu disebabkan karena promo dan tawaran diskon itu sudah keseringan.
Paska berakhirnya pandemi Covid-19 ekonomi menggeliat lagi.
Toko-toko e-commerce saling perang promo dan diskon pada hari-hari krusial tertentu seperti menyambut Tahun Baru 1 Januari, Tahun Baru Imlek, proklamasi kemerdekaan, tanggal kembar, Natal, Idul Fitri, dan sebagainya.
Singapore Retailers Association bahkan melaporkan e-commerce seperti Lazada dan Shopee menghelat promo dan diskon setiap hari khususnya di tanggal cantik.
Dulu promo dan diskon ini digelar paling-paling satu atau dua kali setiap tahun di masa-masa menjelang liburan panjang.
Data-data lainnya, antusias calon pembeli kepada promo dan diskon itu juga menurun di Cina dan beberapa negara Asia Pasifik.
Karena jenuh, calon konsumen kini lebih tertarik kepada barang-barang atau kondisi unik yang membuat mereka tertarik untuk membeli.
Setelah mengetahui sekedar penawaran harga murah tidak lagi menarik antusias calon pembeli maka toko-toko harus mencari alternatif lain yang memberikan pengalaman unik untuk mempertahankan loyalitas dan preferensi konsumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H