Penyebabnya adalah bosan.
Ya, promo dan diskon besar-besaran yang digelar toko-toko kini tak membuat calon pembeli merasa tertarik lagi.
Hal itu disebabkan karena promo dan tawaran diskon itu sudah keseringan.
Paska berakhirnya pandemi Covid-19 ekonomi menggeliat lagi.
Toko-toko e-commerce saling perang promo dan diskon pada hari-hari krusial tertentu seperti menyambut Tahun Baru 1 Januari, Tahun Baru Imlek, proklamasi kemerdekaan, tanggal kembar, Natal, Idul Fitri, dan sebagainya.
Singapore Retailers Association bahkan melaporkan e-commerce seperti Lazada dan Shopee menghelat promo dan diskon setiap hari khususnya di tanggal cantik.
Dulu promo dan diskon ini digelar paling-paling satu atau dua kali setiap tahun di masa-masa menjelang liburan panjang.
Data-data lainnya, antusias calon pembeli kepada promo dan diskon itu juga menurun di Cina dan beberapa negara Asia Pasifik.
Karena jenuh, calon konsumen kini lebih tertarik kepada barang-barang atau kondisi unik yang membuat mereka tertarik untuk membeli.
Setelah mengetahui sekedar penawaran harga murah tidak lagi menarik antusias calon pembeli maka toko-toko harus mencari alternatif lain yang memberikan pengalaman unik untuk mempertahankan loyalitas dan preferensi konsumen.