Responden survei tersebut terdiri dari 35 persen generasi Z, 43 persen milenial, dan sisanya lain-lain yang melakukan doom spending.
Dalam survei ini ada 32 persen responden yang berutang lebih banyak dalam enam bulan terakhir.
Memuaskan belanja dengan berutang namun kemudian mereka mengalami masalah lainnya yaitu harus membayar utangnya.
Hal tersebut karena hasrat untuk berbelanja itu sangat sulit untuk dikendalikan.
Dalam hal ini generasi Z tengah berada dalam masa transisi menuju dewasa di tengah situasi dunia yang sulit.
Bukan hanya itu, lingkungan sekitar juga mempengaruhi generasi Z doom spending.
Jadi jelaslah perilaku memuaskan hasrat dengan doom spending yang sulit untuk dikendalikan itu bisa membuat sebagian gen Z jatuh miskin dan tidak punya masa depan.
Cara untuk mengatasi doom spending ini adalah dengan cara menghapus aplikasi belanja di gadget kamu dan alih-alih meredam stres dengan belanja, berpikir lah untuk masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H